Sabtu, 21 Februari 2009

Perjalanan Nabi Muhammad SAW

PERJALANAN ISLAM DI MASA NABI MUHAMMAD HINGGA HIJRAH

A. Latar Belakang Bangsa Arab sebelum diutusnya Muhammad sebagai Rosululloh à by narator

Nenek moyang bangsa arab sesungguhnya adalah Nabi Ibrahim. Akan tetapi selang beberapa ratus tahun berselang setelah wafatnya nabi Ibrahim, agama tauhid yang dibawa oleh beliau dengan sengaja diputarbalikkan, diubah, direka, ditambah, dan dikurangi oleh bangsa arab yang hidup sesudahnya. Pada dasarnya mereka percaya dan yakin bahwa Alloh itu ada dan Alloh itu Maha Esa. Mereka juga yakin bahwa hanya Alloh lah yang maha mencipta segenap mahluk, yang mengurus, yang mengatur, dan yang memberi segala sesuatu yang dihajatkan oleh segenap mahluk. Akan tetapi dalam menyembah Alloh, mereka (kaum jahiliyah quraisy) dengan sengaja membuat dan mengadakan berbagai perantara yang diharapkan bisa lebih mendekatkan diri mereka kepada Alloh. Perantara-perantara inilah yang lama-kelamaan justru mereka agung-agungkan, mereka cintai dan mereka ibadahi selayaknya cinta dan ibadah kepada Alloh. Beberapa sesembahan selain Alloh yang sering di-ibadahi, antara lain:

  1. Menyembah Malaikat à Merka menganggap malaikat adalah wakil Alloh dalam memberikan segala yang diminta atau yang mereka hajatkan. Bahkan ada yang mengangap bahwasanya malaikat adalah anak perempuan Alloh. Naudzubillah.
  2. Menyembah Jin, Ruh à Selanjutnya diantara mereka ada juga yang meyakini bahwasanya jin-jin dan ruh-ruh para nenek moyang yang telah meninggal dunia, memiliki hubungan keturunan yang dekat dengan para malaikat, sehingga dengan sendirinya mereka menyimpulkan jin-jin dan ruh-ruh tersebut juga mempunyai hubungan keturunan juga kepada Alloh. Karena itulah mereka menyembah jin-jin dan ruh-ruh orang yang sudah meninggal dunia. Kaitannya dengan hal tersebut, mereka juga menghormati dan memuliakan tempat-tempat yang mereka pandang sebagai tempatnya jin.
  3. Menyembah bintang-bintang à Mereka menganggap bahwasanya bintang, matahari, dan bulan yang bersinar tersebut telah diberi kekuasaan yang besar oleh Alloh untuk mengatur alam semesta raya ini. Oleh karena itulah mereka meyakini bahwa bintang, matahari, dan bulan sudah sepatutnya disembah.
  4. Menyembah berhala à Latar belakang penyembahan mereka kepada berhala adalah akibat sangat cintanya mereka kepada Ka’bah, sehingga batu-batuan yang ada di sekitar ka’bah tersebut terkadang mereka bawa dan mereka melakukan ritual ibadah haji seperti tawaf kepada batu tersebut, dengan harapan akan mendapatkan berkah dari ka’bah. Lama kelamaan karena hawa nafsunya, mereka dengan sengaja membuat sendiri arca-arca atau berhala-berhala yang mereka letakkan disekitar ka’bah untuk mereka ibadahi dan sembah selayaknya mereka beribadah kepada Alloh.

Adat kebiasaan dan moral bangsa arab sebelum diutusnya Muhammad sebagai rosululloh adalah:

  1. Percaya tahayul
  2. Suka meminum arak
  3. Perjudian
  4. Pelacuran
  5. Pencurian dan perampokan
  6. Kekejaman
  7. Kekotoran dalam masalah makan dan minum
  8. Tidak mempunyai kesopanan
  9. Pertengkaran dan perkelahian

B. Diutusnya Muhammad sebagai Rosululloh dan konsekuensi dakwah beliau

Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Sholallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, ‘Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad … (Allah Maha Esa).” Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad ….“ Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad….”

Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan ‘Uzza, tapi Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakan!”
Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.” Jawaban ini membuat siksaan mereka semakin hebat dan keras.

Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, sang tiran, Umayyah bin Khalaf, mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang Abthah, Mekah. Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Ia terus mengumandangkan pernyataan agungnya, “Ahad…, Ahad…, Ahad…, Ahad….” Ia terus mengulang-ulangnya tanpa merasa bosan dan lelah.

Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu ‘anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal darinya. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda. Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqiyah emas.


Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”
Abu Bakar membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya…”

Tokoh:

Bilal, Umayyah bin Khalaf, Abu Bakar, pemuka quraisy lainnya

HIJRAH KE MADINAH

Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum hijrah ke Madinah.

1. Dari generasi ke generasi, masyarakat Yahudi di Madinah dengan penuh harapan selalu menantikan Nabi Muhammad (SAW). Mereka ini selalu mengatakan kepada suku Aus dan Khazrij yang berkuasa di Madinah, “Jika Nabi Muhammad (SAW) telah datang maka dengan pertolongannya kami akan meruntuhkan kekuasaan kalian.”

2. Didalam musim haji tahun ke-sebelas Nabawi (kenabian), enam orang suku Khazrij menjumpai Rasulullah (SAW) dan memeluk Islam. Dengan jalan ini mereka berharap dapat menghukum orang-orang Yahudi dengan pertolongan dari beliau (SAW).Tahun berikutnya, bertambah lagi tujuh orang Madinah memeluk Islam. Rasulullah (SAW) mengutus Musaab bin Umair sebagai duta yang pertama sekaligus juru dakwah Islam.

3. Dalam tahun ke-13 Nabawi, 75 orang dari Madinah mengundang Nabi (SAW) untuk datang ke Madinah dan memberikan jaminan perlindungan terhadap beliau (SAW) dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

4. Lebih jauh lagi, selain jaminan keamanan, diantara Nabi (SAW) dengan para tamu dari Madinah itu pun terjadi hal terpenting dalam sejarah, dimana ummat Muslim mendapatkan ‘tanah-kelahiran’ baru untuk memulai pengembangan masyarakat Muslim disana. Maka Rasulullah (SAW) pun memberikan ijin hijrah ke Madinah kepada ummat Muslim.

Perjalanan Dari Mekkah Ke Madinah Yang Mengharukan

Bagi Jamaah yang telah selesai melaksanakan tawaf wada setelah melakukan rangkaina kegiatan rukun dan wajib haji, masih mempunyai kesempatan untuk melakukan ibadah arbain di masjid nabawi kota madinah yang terletak kurang lebih 450 KM dari kota Mekkah Almukaromah. Selama perjalanan ke kota ini anda akan menemukan jalan yang panjang serta disisi kiri dan kanan di hiasi batus cadas berwarna hitam yang menggunung tinggi berbukit-bukit di hiasi dengan hamparan gurun pasir nan luas dan indah.

Di lokasi ini pula, torehan sejarah peradaban Islam mulai di kenal oleh masyarakat luas dari berbagai golongan, suku , adat istiadat, kaya miskin, tua muda, tampan dan buruk rupa serta di mulainya kelanjutan sejarah baru bagi keemasan umat Islam Setelah Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari kota Mekkah Almukaromah Menuju ke kota Madinah Almunawaroh.

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah, pada saat itu karena para pemimpin quraisy berencana akan melakukan pembunuhan terhadap utusan Alloh. Di dalam perjalanan yang di tempuh selama berhari-hari tersebut, nabi yang di dampingi sahabatnya abu bakar sempat bersembunyi di gua tsur untuk menghindari ancaman pembunuhan dari kaum kafir quraisy.

Di lokasi ini pula, beberapa kilometer sebelum masuk kota madinah, nabi berhenti di sebuah tempat bernama Quba. Di sana Nabi membangun masjid yang pertama, yang sekarang kita kenal dengan masjid quba. Di mana keutamaan sholat di masjid ini pahalanya akan sama seperti orang yang melakukan umrah.

Dalam perjalananya pula, nabi Muhammad bersama pengikutnya di sambut golongan anshor atau orang-orang yang memberi pertolongan sambil mengucapkan shlawat " Thala "al badru "alainaa. `. Pertama kalinya pula Nabi menginjakan kakainya di sebuah rumah milik dua anak yatim piatu, yang sekarang di bangun masjid nabawi yang sekarang bangunananya menjadi amat luas dan megah. Di lokasi ini juga, tepat pada tanggal 12 rabiulawwal tahun 632 masehi atau tahun 11 hijriah, Rasulullah wafat di usianya yang ke 63 tahun ini.

Rasanya, sepanjang perjalananan panjang yang memakan waktu hamper 9 jam, dari kota mekkah ke madinah, setiap detik dan gerak langkah kita, bersama-sama kita kilas balik bagaimana perjuangan rasululloh dan sahabat yang taka kenal lelah, tanpa prasarana yang memadai sekarang ini. Hari kita ingat bersama wasiat rasulullah " Ku tinggalkan Untuk Kalian Dua Perkara Yang Tak Akan Membuat Mu Sesat Selamanya, Yakni Berpegang Teguh Pada Kitabulloh Dan Sunah rasulnya " Semoga saja kita semua dapat meresapi makna di balik setiap pesan yang di sampaikan nabi akhir zaman tersebut. Dan semoga saja perjalanan jamaah haji dari kota mekkah ke madinah membuat gerakan baru sekaligus revolusi diri untuk mengaktualisasikan dakwah di masa modern sekarang ini.


SUMBER: 1. Ragilsukma.wordpress.com/2008/11/04

2. Author by imtiaz Ahmad M. Sc. M. Phil

3. Posted by Admistrator on December


ASTUTI KRISTIANA DEWI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar