Selasa, 17 Februari 2009

kiamat sudah dekat

Oleh:Naely Eva Malichah

1.kiamat ialah hari dimana Allah telah memberi ijin kepad dunia untuk berakhir dan di mulainya kehidupan akhirat2.kiamat pasti terjadi
Terbukti hingga di turunkan beberapa ayat Al-Qur’an mengenai pasti terjadinya , sebab alam ini termasuk bumi langit diciptakan sudah dalam tempo yang sudah di tentukan (30:08) yakni di akhiri dengan kiamat dan itu pasti terjadi yang termuat dalam beberapa ayat
1.QS.22: Al-Hajj:07
2.QS.40: Al-mukmin:59
3.QS .51: Adz-dzariyat:1-6
4.QS.6:Al –an’am:12
5.QS.10:yunus:56
3 Tanda-tanda datangnya kiamat
Kiamat sugro
1. Umat manusia menjauhkan diri dari para ulama
2. Di cabutnya ilmu faraidh dan adanya perselisihan dalam pembagian warisan
3. Tertolaknya shadakah dan banyaknya kaum wanita
4.Hilangnya ilmu,merajalelakan minuman keras,dan perzinaan
5. Orang yang berpegang teguh agama, seperti memegang bara api
6.Jarak waktu semakin singkat
7. Empat golongan(tujuan) beribadah haji
8. Menyalahgunakan takdir
9Berlebih-lebihan dalam berdoa
10. Orang mukmin, lebih hina dari hewan
11Bermegah –megahan dalam dalam membangun masjid
12. Tipudaya berkedok agama
13. Ulama penyebar fitnah,Al-Qur’an hanya tinggal tulisan, dan islam hanya tinggl nama
14Ambisi terhadap kedudukan (jabatan)
15. Penguasa yang mendustai rakyatnya
16. Penguasa yang di inkari rakyatnya
17. Penguasa yang melupakan kepentingan rakyat
18. Tentara-tentara yang kejam
19. Sedikit yang mengerti agama, banyak penguasa tapi tidak bisa menjamin keamanan
20. Manusia lebih memuliakan harta
21. Mencari penghasilan tanpa pandang halal atau haram
22. Banyak yang rakus terhadap dunia
23. Kekuatan agama terletak pada harta
24.Masjid menjadi tempat pemecahan urusan dunia semata!supportLists]-->
25.Al-Qur’an sebagai alat propaganda
26. Merajalelakan riba ,dikalangan umat
27. Pria menyerupai wanita dan wanita menyerupai pria
28. Manusia lebih senang mendidik anjing, daripada mendidk anak, dan manusia berhati berhati binatang
29. Banyaknya bencana alam ,musikdan biduanita.
30. Di pungutnya pajak oleh pemerintah, zakat sebagai piutang,laki-laki tunduk pada istrinya dan anak durhaka pada orng tuanya
31. Umat islam pecah menjadi 73 golongan
32. Dll.
Pada masa yang akan datang ,saat hari kiamat semakin dekat akan terjdi 10 peristiwa yang merupakan kiamat kubra (tanda –tanda yang besar) yaitu:
-keluarnya dajjal
-munculnya imam mahdi
-turunnya nabi Isa As
-keluarnya dabbah
-meluasnya dukhan(asap)
-runtuhnya ka’bah
-sirnanya Al-Qur’an
-Keluarnya rihun baridah
-keluarnya api dan rusaknya dunia terus-nenerus
Tahap-tahap hari kiamat
1.hari kebangkitan para mahluk
2.hisab(perhitungan amal)
3. menerima buku catatan
4.penimbangan amal manusia
5. melewati shirath(jembatan yang membentang diatas neraka )
6.mafshilis sabil ”tempat berpisahnya jalan yang menujusurga dan neraka’
Sumber:
1.buku Musa turoichan al Qudsy .tentang MUNCULNYA DAJJAL dan IMAM MAHDI diakhir jaman .Ampel mulya Surabaya,2004/1424H
2. buku tuntunan pelaksanaan rukun iman,islam ,dan ikhsan. Jamaludin kafie alikhlas. SURABAYA Indonesia.1401-1981
3.buku misteri kehidupan sesudah mati, Ust .LABIB MZ ,M.f abu yasin M.A ASYHARI. Bintang usaha jaya surabaya.1999

KeAGaMaAn

Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh berhala-berhala yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud berhala yang sama. Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).

I. Kelahiran Sang Nabi

Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabiul Awwal (12 Rabiul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.

Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api abadi di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Kabah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Kabah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan meletakkannya ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi gembala domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.Orang bertanya kepada Nabi Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?Beliau menjawab, Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.

II. Pernikahan

Kebanyakan sejarawan percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah Nafsiah binti Aliyah sebagai berikut:
Wahai Muhammad! Katakan terus terang, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!Apakah anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ? Nabi menjawab,Apa maksud Anda? Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu berkata,Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh berbeda? Nafsiah berujar Saya mendapat kepercayaan dari dia, dan akan membuat dia setuju. Anda perlu menetapkan tanggal perkawinan agar walinya (Amar bin Asad) dapat mendampingi Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat diselenggarakan".

Kemudian Muhammad membicarakan hal ini kepada pamannya yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung pun diselenggarakan, sang paman yang mulia ini menyampaikan pidato, mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan. Tentang keponakannya, ia berkata demikian, Keponakan saya Muhammad bin Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan adalah bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah adalah permanen".
Waraqah, paman Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya,Tak ada orang Quraisy yang membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda.Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-ada yang mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang bintang sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Kabah. Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding Kabah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Kabah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali kabah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut,Dalam pembangunan kembali Kabah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidak halal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Mari kita kembali lagi menuju Mekah, ketika dinding Kabah telah dibangun dalam batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata,Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu Shafa.(buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru,Itu Muhammad, al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!

III.Fath Makkah

Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa besar pasukan musuh tersebut.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.

Makkah... Membisu di depan Nabi dan pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi menyerukan teriakan Firaun-firaun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya

Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.

Nabi memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi, tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata ... Pergilah, Anda semua adalah orang-orang yang dibebaskan!

Kini, di Shafa, laki-laki yang telah membuat sejarah itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah. Orang orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Baiat.

SUMBER :
http://tansahelingparandumadi.blogspot.com/2009/01/sejarah-singkat-nabi-muhammad-saw.html
http://www.scribd.com/doc/3342540/Mengenal-Sejarah-Nabi
http://peperonity.de/go/sites/mview/sejarahend/18191475http://kmingruki.multiply.com/journal/item/10

masuknya budha pada zaman melayu kuno


Masuknya Buddha pada Zaman Melayu Kuno
Prosesi peringatan Waisak, untuk pertama kalinya tahun ini dilangsungkan di Situs Percandian Muaro Jambi pada tanggal 1 Juni besok. Acara itu sekaligus akan menguak sejarah masuknya agama Buddha pada zaman Kerajaan Melayu Kuno maupun pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
Rencananya, sekitar 3.000 umat Buddha dan 50-an Biksu akan mengelilingi percandian seluas 12 kilometer persegi ini dalam prosesi pradaksina. Prosesi lainnya berupa puja barati, maskara puja, pemercikan air suci pada umat, dan asmarakaragata (sujud pada guru Buddha dan Biksu Sangga), dalam tema "Damai Waisak Menyadarkan Kita akan Saling Ketergantungan".
Menurut Sekjen Majelis Budhayana Indonesia, Budiman, peringatan Waisak 2551 BE secara nasional di situs Muaro Jambi merupakan yang pertama kalinya. "Sebelumnya, prosesi ini selalu dilaksanakan di Jawa, terutama Candi Borobudur. Kali ini kami ingin coba Muaro Jambi," tuturnya.
Sejarah I-Tsing
Bukti kuat menyebarnya agama Buddha ke kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya adalah kisah perjalanan pendeta Buddha I-Tsing. Pendeta asal China tersebut dalam pelayarannya dari Kanton, China, menuju Nagapattam, India, tahun 671/672 Masehi, menjadikan Melayu sebagai tempat persinggahan yang sangat penting.
I-Tsing menyinggahi Mo-Lo-Yeu (Kini Melayu) selama dua bulan, sebelum menuju India. Ia bahkan khusus belajar bahasa Sanskerta selama enam bulan demi kegiatan misionarisnya. I-Tsing kembali menyinggahi Mo-Lo-Yeu, dalam perjalanan pulangnya ke China.
Dari sejumlah kabar yang dibawa pendatang asal China, Persia, dan Arab, diketahui pula kerajaan Sriwijaya yang mengalahkan Melayu Kuno pada abad ke-7 Masehi, juga merupakan pusat pembelajaran Agama Buddha. Kerajaan ini sebuah negara maju, berhubungan dagang dengan China, India, dan pulau pulau di Asia Tenggara.
Melayu sendiri sempat tenggelam setelah dikalahkan Sriwijaya, kemudian bangkit kembali dengan diawali serangan Rajendra Cola dari India kepada Sriwijaya tahun 1025. Berita China menyebutkan pada tahun 1079 dan 1082, ibu kota Sriwijaya pindah dari Palembang ke Jambi, dan utusan asal Jambi dikirim ke China di tahun 1079 dan 1088 (Kozok 2006;17).
Menurut Ninie Susanti, arkeolog dari Universitas Indonesia, ada sejumlah prasasti ditemukan dengan pahatan di batu, logam, dan di belakang arca. Bentuknya dapat berupa angka tahun, kata-kata mantra Buddha, dan prasasti pendek. Prasasti-prasasti yang panjang dan memuat data yang lebih jelas, dikeluarkan setelah abad 13-14 Masehi. Ini merupakan masa puncak kejayaan kerajaan Melayu Kuno.
Menelusuri kanal menuju Situs Muaro Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, kita akan dapat kembali mengenang masa berkembangnya Buddha di sana. Sayang, kanal tersebut telah kering dan dipenuhi tanaman liar, yang diselingi permukiman penduduk.
Kini, dengan perayaan Waisak, diharapkan potensi wisata percandian yang diperkirakan terluas di Asia Tenggara ini dapat terangkat kembali. Bahkan lebih besar dari Candi Borobudur.
sumber;www2.kompas.com/kompas-cetak/0705/31/daerah/3569204.htm - 49k

kiamat sudah dekat


sejarah kedungombo di abad ke-10

Sejarah di bawah kedungombo
Baru sebagian kecil benda purbakala di kedungombo telah digali. kawasan kedungombo ditenggelamkan untuk proyek pembangunan waduk. padahal di daerah itu ditemukan banyak situs purbakala berharga.
DI sela-sela hiruk-pikuk yang pindah dan yang protes di Kedungombo, ada kesibukan lain. Yakni penyelamatan benda-benda bersejarah dari kawasan genangan oleh para arkeolog. Para ahli benda purbakala itu berhasil mengumpulkan sejumlah data sejarah yang cukup penting, berupa tulang-tulang mamalia purba, porselin Cina dari dinasti Tang-Sung abad ke-10, hingga limbah pengecoran besi dari abad-abad silam. Kegiatan dimulai sejak April t984 oleh tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta. Mereka memusatkan penggaliannya di lembah Sungai Kedung Uter dan Kali Serang. Kedua Sungai itulah pemasok air untuk Waduk Kedungombo. Pada masa lalu kedua sungai itu dipakai sebagai jalur lalu lintas, dari pesisir utara Jawa ke ibu kota Mataram. Dari data sejarah itulah timbul dugaan, tentunya di daerah itu menyimpan peningalan bersejarah. Benar saja. Dari penggalian pada 10 lokasi di sepanjang Sungai Serang dan Kedung Uter, ditemukan 130 spesimen tulang hewan mamalia purba. Sayang, dari jumlah itu hanya 71 spesimen yang bisa diindentifikasi. Selebihnya gelap. Sebagian besar spesimen yang telah dikenali itu berupa geligi dan tulang paha sapi purba, serta tanduk dan gigi rusa kuno. Juga tulang gigi badak, gigi dan tulan paha banteng. Pada eksplorasi 1988, tim arkeologi itu berhasil pula mendapatkan spesimen pelengkap berupa fosil rahang babi, kaki badak, rahang gajah, dan gigi buaya. Semuanya diperkirakan berasal dari zaman nun jauh 2 juta tahun silam. Jejak pengecoran logam masa silam juga dijumpai pada penggalian itu. Kegiatan "industri" logam itu ditandai oleh adanya serpihan kerak besi yang berpori, berat, dan berpermukaan tajam. Diduga, kerak besi itu sisa-sisa pembakaran logam dengan suhu tinggi untuk membuat pedang, keris, atau perkakas pertanian. Usaha pandai besi membuat pelbagai perkakas, termasuk senjata tajam, rupanya juga cukup menonjol di Kedungombo. Itu ditandai dengan ditemukannva sisa-sisa tanah liat yang menggumpal tak beraturan dengan diameter sekitar 2,5 cm, keras, dan berwarna cokelat-kemerahan. Sejauh ini temuan di situs Ngargomulyo belum diungkapkan asal-usul zamannya. Sisa-sisa gerabah masa lalu, perkakas rumah tangga (cawan, periuk nasi, kendi, dan sebagainya) dari tanah liat yang dibikin lewat pembakaran bersuhu rendah, dijumpai di 11 lokasi, dan 15 situs yang diteliti. Ada 247 potong serpihan gerabah yang ditemukan, 47 potong di antaranya berupa gerabah halus. Situs Kedungombo itu juga menyimpan banyak serpihan keramik kuno. Ada porselin Cina warna hijau-kekuningan yang berasal dari dinasti Tang atau Sung abad ke-10. Ada potongan keramik warna putih susu, dengan glasir mengkilat, dari dinasti Yuan, abad ke-13. Ada pula keramik biru-putih, berornamen daun-daunan, dari dinasti Ming abad ke-14 sampai 17. Kawasan Kedungombo mulai disentuh tangan arkeolog pada 1980, lewat kerja sama Arkeologi Nasional dengan sebuah lembaga arkeologi Prancis. Menjelang pembangunan waduk dimulai, Arkeologi Nasional kembali mengirim tim, April-Mei 1984, untuk membuat studi kelayakan soal waduk. Ketika itulah kawasan Kecamatan Miri dan Sumberlawang digarap dengan serius, dan ternyata ditemukan benda-benda penting. Maka, tim studi kelayakan itu dalam laporan ilmiahnya menyimpulkan, "Daerah Kedungombo belum dapat ditenggelamkan." Waktu terus berjalan, dan pada pertengahan Januari lalu, pintu dam waduk mulai ditutup. Hingga elevasi air di atas 80 meter kini, ke-15 situs penting di Kedungombo hampir seluruhnya telah terbenam. Padahal, "Baru sebagian kecil yang didokumentasikan," tutur Prof. R. Panji Soejono, ahli arkeologi dari Arkeologi Nasional, pengarah riset Kedungombo. Sayang, memang. Soal situs tertelan proyek pemerintah memang tak cuma di Kedungombo. Di Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatera Barat, "tiga situs tak bisa diselamatkan," kata Surya Helmi, pejabat pada Bidang Permuseuman dan Purbakala Kanwil P & K provinsi tersebut. Pada situs itu terdapat menhir, tumpukan batu sederhana untuk upacara pemujaan dewa, yang berasal dari zaman prasejarah. Salah satunya berada di situs Sopan Tanah di Kecamatan Suliki. Situs prasejarah seluas 1 ha itu tergusur oleh bangunan SMP Inpres, pada 1984. "Rakyat perlu tanah buat gedung sekolah, tak tersedia tanah alternatif," tutur Surya. Maka, digusurlah batu-batu menhir itu. "Ini memang pilihan pahit," katanya. Pembangunan waduk untuk PLT Koto Panjang, Kabupaten Kampar Riau, selain menggusur 3.500-an KK juga nyaris menengelamkan situs Muara Takus, tempat berdirinya Candi Mahligai. Waduk pembangkit listrik 114 MW ini, yang akan dibangun pada 1991 nanti, akan membendung Sungai Kampar dan membuat genangan di lahan seluas 124 km2, dua kali luas Kedungombo. Menurut rencana semula, elevasi air waduk akan setinggi 90 meter dari permukaan air laut. Ini berarti Candi Mahligai, yang berada pada elevasi 86.75 m, akan tenggelam. Sebelum itu terjadi, "Kami, para arkeolog, meminta agar pemenntah mnciutkan kawasan genangan waduk," tutur Surya, alumnus arkeologi UGM yang ikut dalam rombongan arkeolog Indonesia, 19(85, meninjau Candi Mahligai yang telah berumur lebih dari 10 abad itu. Untunglah, pemerintah mengalah. Evaluasi waduk pun diturunkan menjadi 85 m. Candi Mahligai selamat. Ini, sebagaimana peningalan purbakala yang lain, dianggap penting karena menyimpan sejarah masa lalu.


sumber;http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1989/04/08/ILT/mbm.19890408.ILT22423.id.html

perkembangan islam

PASANG SURUT HUBUNGAN CINA-ISLAM


Sumber-sumber sejarah Cina (Groeneveld, 1960;14), menye­but­kan bahwa orang-orang Cina Islam datang ke Indonesia sejak abad ke 7 M yakni ketika terjadi pemberontakan Cina di daerah selatan yakni ketika para petani Cina Islam terpaksa harus melakukan pelarian atau hengkang dari negerinya dan mereka lari ke Indonesia dan diterima baik oleh raja. Kedatangan mereka disebutkan dalam berita tentang Sriwijaya.

Kawasan Asia Tenggara sejak awal Masehi telah berfungsi sebagai jalur lintas perdagangan bagi kawasan sekitarnya, Asia Timur dan Asia Selatan. Dari kawasan Asia Selatan, hubungan pelayaran antar benua terus berlanjut ke Barat sebelum akhirnya mencapai Eropa. Melalui jalur perdagangan bagi kawasan sekitar­nya, Asia Timur dan Asia Tenggara pada abad-abad berikutnya, ketika perdangan memasuki era globalisasi di abad ke-5, men­jadi lebih ramai dengan hadirnya beerbagai pedagang dan pelaut yang bisa berlayar melalui wilayah tersebut. sebagai dampak dari hubungan antar bangsa ini, berbagai Bandar di Asia Tenggara seperti bandar-bandar di Burma, Thailand, Se­menan­­jung Malaysia, dan Nusantara berubah fungsi menjadi bandar regional. Beberapa contoh dapat disebutkan disini, yakni Lamuri di Aceh Timur, Kedah di Malaysia, Martafan dan Pegu di Myanmar, Ayuthia di Thailand dan Pandurangga di Vietnam dan sebagainya.

Dampak lain dari komunikasi internasional ini adalah masuknya pengaruh tradisi besar kekawasan Asia Tenggara, mulai Hindu-Budha pada abad ke 1-5 M, kemudian Islam pada abad ke 7-13 M, sejak abad ke-17 adalah Eropa sejalan dengan kolonialisme di Indonesia dan Asia Tenggara umumnya. Masuk­nya tradisi Hindu-Budha, dilihat dari aspek kebudayaan, telah membawa dampak yang sangat besar. Hindu-Budha menjadi agama yang dianut oleh masyarakat setempat, yang disusul kehadiran bangunan-bangunan keagamaan untuk masyarakat penganut agama tersebut. Bangunan keagamaan ini, dilihat dari rekayasa arsitektur, tentu saja menampilkan cakrawala baru bagi budaya lokal setelah menerima pengaruh Hindu-Budha. (Hourani, 1951: 61-62)

Beberapa daerah dikawasan ini kemudian menjadi basis perkembangan agama Hindu-Budha, bahkan hingga sekarang ini, seperti Burma, Thailand, Khamboja, Laos, Semenanjung Melayu, an Indonesia, khususnya Jawa dan Bali.

Seperti abad pertama ke-1 H/7 M, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar, kawasan Asia Tenggara mulai berkena­lan dengan tradisi Islam. Hal ini terjadi ketika para pedagang muslim yang berlayar ke kawasan ini singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenan­jung Melayu dan Nusantara, berlangsung beberapa abad kemudian. Bukti peninggalan arkeolgi Islam di Asia Tenggara adalah dua makam muslim yang berangka tahun sekitar akhir abad ke-5/11M di dua tempat yang sebenarnya agak berjauhan, di Padurangga ( sekarang Panrang di Vietnam) dan di Leran (Gersik, Jawa Timur).

Dua makam tersebut selama ini dikenal makam berangka tahun tertua di Asia Tenggara. Dilihat dari bahan yang dibuat, tampak makam ini bukan buatan lokal. Bahan dan tulisannya yang bergaya kufi memberi kesan bahwa kedua batu nisan tesebut di buat di Gujarat, India. Di Indonesia kehadiran Islam secara lebih nyata terjadi sekitar akhir abad 13 M, yakni dengan adanya sultan Malik al-Saleh. Pada makam itu tertulis bahwa dia wafat pada Ramadhan 6

Perkembangan Agama dan Budaya Islam

Situasi Politik, Sosial dan Budaya pada Masa Kedatangan Islam

Kedatangan Islam di berbagai daerah di Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politk dan sosial budaya yang berlainan. Pada waktu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya pada sekitar abad ke-7 dan 8, selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri Asia Tenggara dan Asia Timur.

Berdasarkan berita Cina zaman T’-ang, pada abad-abad tersebut diduga masyarakat Muslim telah ada, baik di Kanfu (Kanton) maupun di daerah Sumatera sendiri. Perkem­bangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional antara negeri-negeri di Asia bagian Barat dan Timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah Bani Umayyah di bagian Barat maupun kerajaan Cina zaman dinasti T’-ang di Asia Timur serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.

Usaha-usaha kerajaan Sriwijaya dalam meluaskan kekua­saannya ke daerah Semenanjung Malaka sampai Kedah dapat dihubungkan dengan bukti-bukti prasasti Ligor 775 dan berita-berita Cina dan Arab ke-8 sampai abad ke-10. Hal itu erat hubungan dengan usaha penguasaan Selat Malaka yang merupakan kunci bagi pelayaran dan perdagangan internasional itu. Kedatangan orang-orang Islam di Asia Tenggara dan Asia Timur pada taraf permulaannya mungkin belum terasa akibat-akibatnya bagi kerajaan-kerajaan di negeri-negeri tersebut. Karena usaha-usaha mereka itu baru pada taraf menjelajahi masalah-masalah dibidang pelayaran dan perdagangan.

Tetapi pada abad ke-9 dengan terjadinya pemberontakan petani-petani Cina Selatan terhadap kekuasaan T’ang masa pemerintahan Kaisar Hi-Tsung (878-889) dimana orang-orang Muslim turut serta, dan akibatnya banyak orang-orang Muslim yang dibunuh, mereka mencari perlindungan ke Kedah, maka bagi orang-rang Muslim berarti telah melakukan kegiatan-kegiatan politik pula. Kegiatan mereka itu jelas mempunyai akibat bagi kekuasaan T’ang dan Sriwijaya.

Sriwijaya yang kekuasaannya ketika itu meliputi daerah Kedah, melindungi orang-orang muslim tersebut. Syed Naguib al-Attas mengatakan bahwa orang-orang Muslim yang diperkirakan sejak abad 7, telah memiliki perkampungan di Kanton menunjukkan kegembiraannya menyaksikan derajat keagamaan yang tinggi dan otonomi pemerintahan, dimana mereka akan memelihara kelangsungan perkampungan serta organisasi masyarakatnya di Kedah dan di Palembang.

Apabila kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 sampai abad ke-12 di bidang ekonomi dan politik masih menunjukkan kemajuannya, maka sejak akhir abad ke-12 mulai menunjukkan kemunduran yang prosesnya terbukti pada abad ke-13. Tanda-tanda kemunduran Sriwijaya di bidang perdagangan mungkin dapat kita hubungkan dengan berita Chou Ku-Fei tahun 1178, dalam Ling Wai Tai Ta yang menceritakan bahwa persediaan barang-barang perdagangan di Sriwijaya mahal-mahal, karena negeri itu tidak lagi menghasilkan banyak hasil alam. Dikatakan bahwa Cho-po (Jawa) lebih kaya dari pada Sriwijaya dan yang kedua ialah Ta-shih.

Untuk mencegah kemunduran kerajaan Sriwijaya di bidang perdagangan yang mungkin ada pengaruhnya di bidang politik, maka kerajaan tersebut antara lain membuat peraturan cukai yang lebih berat bagi kapal-kapal dagang yang singgah di pelabuhan-pelabuhan. Apabila pedagang-pedagang asing itu berusaha menyingkiri pelabuhannya, maka di pelabuhan-pelabuhan lainnya mereka dipaksa berlabuh oleh penguasa-penguasa setempat.

Dengan demikian maka pedagang-pedagang asing yang tujuan pelayarannya ke Cina, mengalami rintangan-rintangan, karena persediaan keperluan-keperluan untuk pelayaran dan perdagangan yang lebih jauh sudah diambil ke pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai kerajaan Sriwijaya. Usaha-usaha yang dilakukan Sriwijaya seperti tersbut diatas bukan mendatangkan hasil pendapatan yang lebih menguntungkan tetapi lebih merugikan, karena kapal-kapal dagang itu seringkali menghindari pelabuhan-pelabuhannya, menembus blokadenya dan menuju tempat-tempat yang mereka ketahui banyak menghasilkan barang-barang dagangan.

Kemunduran di bidang perdagangan serta politik kerajaan Sriwijaya itu dipercepat pula oleh usaha-usaha kerajaan Singasari di Jawa yang mulai mengadakan ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Pengiriman arca perwujudan Amoghapala sebagai perlambangan ayah raja Kertanagara sekitar tahun 1286 merupakan pengukuhan kekuasaannya terhadap kerajaan Melayu di Sumatera. Pengaruh politik Kertanagara terhadap kerajaan Melayu itu sebenarnya suatu usaha mengecilkan politik dan perdagangan Sriwijaya yang semula menguasai kunci pelayaran dan perdagangan internasional melalui Selat Malaka. Kecuali dari pada itu pengecilan kekuasaan politik dan perekonomian oleh kerajaan dari Jawa, bagi daerah-daerah terutama bandar-bandar yang dikuasai Sriwijaya merupakan kesempatan untuk menyatakan dirinya lepas dari kekuasaan kerajaan tersebut.

Sejalan dengan kelemahan yang dialami kerajaan Sriwijaya, maka pedagang-pedagang Muslim yang mungkin disertai pula oleh mubaligh-mubalighnya lebih berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan dagang juga keuntungan politik dimana mereka menjadi pendukung daerah-daerah yang muncul dan menyatakan dirinya sebagai kerajaan Samudra Pasai di pesisir timur laut Aceh, kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh utara kini.

Munculnya daerah tersebut sebagai kerajaan Islam yang pertama-tama di Indonesia diperkirakan mulai abad ke-13. Hal itu mungkin hasil proses Islamisasi di daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi pedagang-pedagang muslim abad-abad ke-7, 8 dan seterusnya, seperti telah dikemukakan di atas. Daerah lainnya yang diperkirakan masyarakatnya sudah banyak yang memeluk agama Islam ialah Perlak seperti yang kita ketahui dari berita Marco Polo yang singgah di daerah itu pada tahun 1292.

Kerajaan Samudra Pasai makin berkembang baik di bidang politik maupun perdagangan dan pelayaran. Hubungan dengan Malaka makin ramai sehingga di tempat itupun sejak abad ke-14 timbul masyarakat Muslim. Perkembangan masyarakat Muslim di Malaka makin lama makin luas dan akhirnya pada awal abad 15 muncul sebagai kerajaan Islam. Perkembangan-perkembangan kerajaan Islam itu jelas berhubungan dengan Sriwijaya yang dipercepat oleh pengaruh kekuasaan kerajaan Majapahit sejak pertengahan abad ke-14.

Kemunduran dan keruntuhan kekuasaan Sriwijaya itu kecuali akibat ekspansi politik Singasari dan Majapahit juga karena ekspansi Cina pada masa Kubilai Khan abad ke-13 dan masa pemerintaan Dinasti Ming abad-14, 15 ke daerah Asia Tenggara. Pengaruh politik kerajaan Majapahit ke Samudra Pasai dan Malaka setelah keruntuhan Sriwijaya itu mulai kurang terutama setelah di pusat Majapahit sendiri timbul kekacauan-kekacauan politik akibat perebutan-perebutan kekuasaan di kalangan raja-raja. Dengan demikian kerajaan-kerajaan yang jauh dari pengawasan pusat kerajaan Majapahit seperti Samudra Pasai dan Malaka berhasil mencapai puncak kekuasaan hingga abad ke-16.

Berdasarkan berita Tome Pires (1512-1515) dalam suma orientalnya dapat kita ketahui bahwa daerah-daerah di bagian pesisir Sumatera Utara dan timur Selat Malaka yaitu dari Aceh sampai Palembang sudah banyak terdapat masyarakat dan kerajaan-kerajaan Islam. Tetapi kerajaan-kerajaan yang belum Islam banyak pula. Yaitu daerah Palembang menuju ke Gamis begitupun di daerah-daerah pedalaman. Proses Islamisasi ke daerah-daerah pedalaman di Aceh, Sumatera Barat, terutama terjadi sejak Aceh melakukan ekspansi politiknya pada abad-abad 16-17.

Demikian situasi politik kerajaan-kerajaan di daerah Sumatera ketika kedatangan Islam ke daerah-daerah itu. Adapun kedatangan pertama-tama Islam ke jawa tidak pula kita ketahui dengan pasti. Batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H. (1082 M), mungkin merupakan bukti yang konkrit kedatangan Islam di Jawa. Tetapi meskipun demikian hal itu belum berarti adanya proses Islamisasi yang meluas di daerah Jawa Timur.

Sejak akhir abad ke-11 sampai abad ke-13 baik bukti-bukti peninggalan kepurbakalaan maupun berita-berita asing tentang kedatangan Islam ke Jawa Timur itu sangat sedikit. Tetapi sejak akhir abad ke-13 hingga abad-abad berikutnya, terutama ketika Majapahit mencapai puncak kebesarannya, bukti-bukti proses Islamisasi dapat kita ketahui lebih banyak. Hal itu didasarkan penemuan beberapa nisan kubur di Troloyo, Trowulan dan Gresik. Kecuali itu berita Ma Huan tahun 1416 yang menceriterakan orang-orang muslim yang tinggal di Gresik, membuktikan bahwa baik di pusat Majapahit maupun di pesisir, terutama di kota-kota pelabuhan, telah terjadi proses Islamisasi dan terbentuknya masyarakat Muslim.

Pertumbuhan masyarakat Muslim di sekitar Majapahit dan terutama di beberapa kota di pelabuhannya erat pula hubungannya dengan perkembangan pelayaran dan perdagangan yang di lakukan orang-orang Muslim yang telah mempunyai kekuasan ekonomi dan politik di Samudra Pasai dan Malaka. Pada taraf permulaan masuknya Islam di pesiir Utara Jawa terutama di daerah kekuasaan Majapahit, mungkin belum dapat di rasakan akibatnya di bidang politik oleh kerajaan Indonesia–Hindu itu. Kedua belah pihak waktu itu mungkin mementingkan usaha untuk memperoleh keuntungan dagang. Proses Islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti munculnya Demak, dipercepat oleh karena juga kelemahan-kelemahan yang dialami pusat kerajaan Majapahit sendiri akibat pemberotakan serta perang perebutan kekuasaan dikalangan keluarga raja-raja.

SuMbEr:

http://blog.360.yahoo.com/blog-rKQe78sjdloZ7fjoAZ0188DUBA--?cq=1&p=11


Mengapa pesawat bisa terbang??????


Mengapa Pesawat Udara Bisa Terbang?

Pesawat udara itu berat sekali lho, berton-ton. Lalu bagaimana pesawat udara bisa terbang?
Para penemu pesawat, yang pertama kali menciptakan pesawat, diilhami oleh burung. Burung punya sayap, maka pesawat juga diberi sayap. Tapi, sayap pesawat bukan berarti untuk dikepak-kepakkan seperti sayap burung.
Kegunaan sayap pada pesawat adalah untuk membuat perbedaan kecepatan angin di atas badan pesawat dan di bawah badan pesawat. Kecepatan angin di atas badan pesawat lebih cepat daripada kecepatan angin di bawah. Pada giliranya, ini akan memicu perbedaan tekanan udara di atas badan pesawat dan di bawah badan pesawat.
Tekanan udara di atas badan pesawat akan lebih kecil di bawah badan pesawat, sehingga si pesawat bisa mendongak ke atas.
Selama penerbangan, ada empat gaya yang bekerja. Pertama, yaitu gaya angkat atau gaya ke atas. Kedua, gaya berat atau gaya ke bawah. Ketiga, gaya maju. Dan keempat, gaya ke belakang.
Gaya berat bekerja menarik benda kembali ke bumi. Contohnya, kalau kita lempar batu ke atas, makan akan jatuh lagi ke bawah. Sementara itu, gaya ke belakang, contohnya, kalau kita mengendarai sepeda, maka terasa ada hambatan dari depan.
Nah, gaya angka dan gaya maju merupakan gaya kunci untuk penerbangan. Kedua gaya itu diperhitungkan untuk mengatasi gaya berat dan gaya ke belakang. Gaya angkat dihasilkan oleh permukaan sayap yang dirancang agar tekanan udara di atas permukaan lebih kecil daripada di bagian bawah. Sedangkan gaya maju bekerja agar pesawat tetap berada di udara. Gaya maju ini menarik pesawat ke arah depan. Gaya maju ini diperoleh dari putaran baling-baling mesin atau dorongan mesin jet.
Nah, jadi, gaya maju dan gaya angkat akan bekerja bersamaan untuk menarik pesawat ke arah depan dan meninggalkan darat.

www.geocities.com/ngartofebruana/pesawat.htm - 8k

zaman islam abad ke-5

Pengajian Tauhid Wahdatul Ummah 173

Agama dan Proses Modernisme

173-gm.jpg
KH. AGUS MIFTACH.
agus_miftach@yahoo.co.id

Assalamu’alaikum War.Wab.
Bismillahirrahmanirrahiem,

173-albaqoroh213.jpg

“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidak berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata karena kedengkian antara mereka sendiri. Maka, Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendakNya. Dan, Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” ; Al-Baqoroh : 213.

Seperti tradisi, kita akan membahas ayat ini dengan pendekatan eklektik-multiperspektif, baik dari perspektif teologi, antropologi, historiograti maupun psikologi dll, secara holistis dan komprhensif agar dapat dicapai pemahaman menyeluruh dan hikmah yang setinggi-tingginya, insya Allah.

Pokok Bahasan

Kalimat,’Kaanannaasu ummatan wahidat(an)’ : ‘Manusia itu adalah ummat yang satu’, menunjuk kepada keadaan masa lalu. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa diantara masa 10 abad dari zaman Adam hingga Nuh, manusia memegang satu syari’at yang Haq, kemudian mereka terjerumus kedalam penyembahan berhala (paganisme), maka Allah mengutus Nuh a.s. yang merupakan rasul Allah yang pertama. Deretan kalimat yang merupakan narasi ayat 213 ini tidak memuat kepastian waktu, namun memuat kepastian keberadaan Nuh a.s. sebagai rasul yang pertama. Benarkah keterangan Ibnu Abbas bahwa jarak antara Adam dan Nuh adalah 10 abad ? Sayangnya Ibnu Abbas tidak menyebutkan tahun berapa ? Penyebutan Nuh sebagai rasul Allah yang pertama, memberikan pengertian bahwa Adam a.s. bukan rasul yang pertama, melainkan khalifah yang pertama. Tetapi yang lebih mendasar data-data antropologi dan arkeologi tidak menunjukkan keberadaan Adam dan Nuh yang kemungkinan hanya ada dalam dunia mitologi agama-agama Semit.

Sementara para arkeolog yang menggali di situs-situs purbakala di Irak selatan pada th 1929 menemukan prasasti dalam bentuk bongkahan batu bertulis yang berisi ephos Gilgames yang berasal dari zaman abad ke 25 SM. Dalam ephos itu dikisahkan bahwa Gilgames adalah raja kota Erekh atau Uruk di Babel Selatan yang berpetualang mencari kekekalan dalam arti agnostic. Ia mengunjungi seorang yang telah mencapai kekekalan bernama Up napishtim merupakanan padanan Nabi Nuh versi paganisme.

Up-Napishtim memberitahu Gilgames bahwa ia telah diperingatkan seorang dewa perihal akan datangnya air bah yang melanda dunia. Dewan para dewa mengambil keputuskan melenyapkan manusia dengan air bah karena keributan mereka dimuka bumi telah mengganggu istirahat para dewa-dewi. Seorang dewa meminta Up-napistim untuk membangun sebuah kapal besar yang akan menyelamatkan diri dan keluarganya serta segala binatang-binatang.

Maka tatkala datang air bah, kapal Up-napistim berlayar ditengah kegelapan yang menyelimuti dunia dan akhirnya kandas di Gunung Nisir yang cerah. Sebelum turun dari kapal Up-napistim melepas seekor merpati dan seekor gagak, untuk meyakinkan air telah surut. Up-napistim kemudian mempersembahkan korban kepada para dewa, dan memperoleh anugerah kekekalan dari mahadewa.

Gilgames.jpg Ephos-Atrahasis.jpg
Kiri : Gilgames, kanan : Ephos Atrahasis

Itu bukan satu-satunya mitos ala Nabi Nuh, ada lagi ephos Atrahasis yang serupa dengan dongeng Nabi Nuh. Ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah kisah Nuh benar-benar ada, atau hanya mitos saja, mengingat ada beberapa kisah yang serupa dari peradaban paganisme Mesopotamia. Bahkan ada Daftar Raja Sumer th. 2000 SM yang berisi daftar raja-raja yang memerintah di Babel sebelum dan sesudah ‘air bah’. Bukan mustahil Ezra penulis Pentateuch (Taurat) yang pertama abad ke 5 SM memasukkan mitos Mesopotamia ini kedalam Taurat. ?

Melihat data-data arkeologis ini, rasanya keterangan Ibnu Abbas masih harus dipertimbangkan lagi sebagai bagian dari penafsiran ayat diatas. Keterangan Ibnu Abbas memang tidak menyertakan data-data pendukung seperti tahun, peristiwa, atau lokasi yang jelas, sehingga keterangan Ibnu Abbas justru menjadi mitos baru yang menempel dalam narasi ayat diatas. Artinya riwayat Ibnu Abbas yang dikutip Ibnu Jarir itu tidak menjelaskan makna yang tersembunyi dibalik harfiah ayat diatas. Dari sejak zaman awal sejarah, kita tidak punya bukti-bukti bahwa manusia pernah berada dalam peradaban tunggal, kecuali hanya mitos belaka. Jika kita mempercayai Ibnu Jarir, artinya kita berpendapat bahwa awal sejarah kehidupan adalah sebuah mitos, bukan realitas. Padahal kehidupan adalah realitas yang kokoh.


Julius Wellhausen

Fiksi Taurat dan system kepercayaan

Teolog Jerman Julius Wellhausen, pada th. 1870 melakukan penelitian terhadap kelima kitab Taurat (Kejadian-Ulangan), dan menyimpulkan bahwa tulisan-tulisan itu merupakan gabungan dari beberapa sumber tertulis. Menurut Wellhausen naskah pertama Kejadian 12-50 ditulis sekitar th.900 SM, artinya sudah ada sebelum Ezra yang dianggap sebagai penyusun Kitab Taurat terlengkap, yang hidup pada abad ke 5 SM. Penulisan pada th. 900 SM sebagaimana dikemukakan Wellhausen, artinya pada zaman kerajaan-kerajaan Yehuda dan Israel.

Wellhausen dan para ahli berdasarkan hasil penelitian berkeyakinan bahwa kitab Kejadian 12-50 tidak mengandung sejarah, melainkan merupakan karangan sastra teologis. Maka Abraham, Ishak, dan Yakub tidak dianggap sebagai tokoh sejarah, melainkan hanya fiksi belaka. Penelitian Wellhausen pada abad 19, dapat dianggap sebagai pendobrakan terhadap kemapanan dogma-kristiani selama ini oleh ilmu pengetahuan yang bersifat causalistik. Inilah daya scientific yang mengawali proses zaman modern di Eropa yang akan menggusur peran agama sebagai social-mainstream ke domain-privat. Dari pemberontakan system dogmatic dan beralih kepada system causalistik itu, ilmu pengetahuan berkembang cepat dan tumbuh sebagai world-view baru yang menggusur kedudukan agama sebagai world-view dominant.

Setelah itu tidak dapat dibendung eksplorasi ilmu pengetahuan melahirkan ideology-ideologi social-ekonomi yang tumbuh cepat dan menjadi mainstream-sosial baru diseluruh Eropa, Amerika dan menyulut berbagai perubahan revolusioner di Asia dan Afrika. Kini di abad 21 praktis ideology social telah memimpin peradaban dunia. Sementara agama dengan system world-view nya yang tradisional merosot hanya di domain privat. Lahirnya sejumlah aliran sempalan yang mencoba mencari jalan alternative dari kemandegan budaya agama mainstream, tidak begitu prospektif, karena sifat dasarnya yang tetap tradisional dan dogmatis. Aliran sempalan agama tidak memahami bagaimana sistem nilai diterjemahkan kedalam kehidupan sosial dan manifestasinya dalam perubahan sosial. Maka aliran sempalan tetap tinggal terasing dalam gelora perubahan zaman modern. Ia bahkan terasing dari keterasingan agama tradisional.

Dizaman ini agama harus lebih memahami bahwa realitas sosial terdiri dari nilai-nilai atau beliefs yang bersifat ideasional dan kekuatan material yang bersifat non-ideasional yang berpengaruh secara timbal balik. Suatu sistem kepercayaan yang tidak mampu memahami realitas sosial itu dan arah perubahannya, tentu tidak mampu berperan. Dalam kaitan dengan hal ini perlu diperhatikan proses Yudaisme di Barat sebagai suatu world-view yang bebas dari magis dan berbagai bentuk pengejaran keselamatan yang tidak rasional, sehingga menjadi titik awal proses disentchantment (kebangkitan budaya modern) dunia Barat. Ketegangan antara Yahweh yang sempurna dan dunia yang tidak sempurna justru merupakan sumber rasionalisme Barat dan juga sumber perubahan sosial (Max.Weber).

Dinamika rasional seperti itu juga terjadi dalam Islam yang menerangi abad pertengahan lebih seribu tahun (abad ke 8-19). Pendeta Yahudi (rabbi) dianggap sebagai sumber pengetahuan agama atas hukum-hukum, bukan karena kesucian atau kemampuan mistiknya. Hal serupa juga terjadi dikalangan ulama Islam. Ini menjadi unsur rasionalitas yang berbeda dengan agama Kristen yang dogmatis. Ketiadaan magis dalam system kepercayaan Yahudi dan Islam berakibat munculnya rasionalitas yang menciptakan disentchantment of the world (kebangkitan budaya modern) yang memang dibawakan oleh world view Islam di zaman pertengahan dan Yahudi di zaman ini. Adalah kenyataan pula bahwa perubahan sosial dapat terjadi karena adanya ketegangan antara world-view dengan realitas sosial.

Berbeda dengan agama Yahudi dan Islam yang mampu mendorong proses perubahan sosial dan disentchantment, sebaliknya agama Kristen Latin dan Katholik Romawi justru menghambat perkembangan rasional dan perubahan sosial dengan selalu mencari kompromi pencerahan antara yang profane dan yang sacral, sehingga tidak terjadi sublimasi kebudayaan baru yang lebih tinggi. Lebih-lebih Kristen Latin yang mengejar harapan kerajaan sorga di masa mendatang dan keselamatan melalui magis dan ritual. Jadi seperti agama klenik yang anti-intelektual. Ini berakibat lanjut dengan menurunnya hasrat menuju rasionalisasi aktivitas keduniaan karena lebih mengikuti emosi yang bersifat inward looking (melihat kedalam). Di bidang ekonomi kurang berbuat riil, karena selalu berpandangan hari ini untuk hari ini, atau berdoa untuk roti hari ini dan besok berdoa untuk roti besok. Inilah world-view yang fatalistic.


New York City, Amerika Serikat, pusat peradaban dunia modern.

Protestanisme dan modernisasi Barat

Di Barat, etika Protestan telah mendorong munculnya tindakan-tindakan non-religius, seperti eliminasi magis dan kekuatan-kekuatan irrasional, sehingga berakhir dengan disentchantment yang bahkan jauh meninggalkan Protestan itu sendiri sebagai agama. Rasionalitas instrumental yang diterapkan dalam masyarakat dengan teknik means-ends telah menciptakan birokrasi atau administrasi dalam politik, ekonomi dan negara yang berpuncak pada kebudayaan modern.

Kehidupan manusia di zaman modern telah didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan material dan terus-menerus mengadaptasi ciptaan mereka dalam rangka menjamin kebutuhan-kebutuhan itu. Sebagai contoh, birokratisasi sebagai sarana untuk mencapai target telah menimbulkan gejala dominasi, sentralisasi, hierarkisme, impersonalisme dan instrumentalisme.

Akibat sosial yang muncul adanya tindakan yang berorientasi pada rasionalitas nilai yang melemah, digantikan oleh tindakan yang berorientasi pada rasionalitas instrumental atau teknis. Ini merupakan fenomena dehumanisasi dimana emosi dianggap sebagai penghambat rasionalitas teknis karena tidak dapat dikalkulasi. Ini merupakan sisi-sisi tragis dari modernisme. Ekonomi menjadi subyek penaksiran untuk mencapai target.

Rasionalitas instrumental dalam hal ini menuntut spsesialisasi yang menimbulkan impersonalisasi. Hubungan-hubungan ekonomi menjadi impersonal karena ideologi masyarakat berubah menjadi means-ends rationality. Secara cultural, kemajuan teknis mampu melakukan manipulasi dan dominasi dalam bidang-bidang politik, sosial dan pendidikan melalui propaganda. Betapapun tuntutan obyektivitas dalam kinerja ilmu pengetahuan modern berdampak impersonalitas yang tidak dapat diatasi dengan proses politik. Terdapat keyakinan modern bahwa persoalan sehari-hari dapat diatasi melalui means-ends calculation atau keputusan teknis yang efisien. Inilah yang menjadi penyebab utama mundurnya pengaruh agama di privat sphere.

Dimasa depan agama, khususnya Islam harus mampu memecahkan impersonalisme modernitas dengan etik-ideal yang rasional sehingga komplementar dengan rasionalitas nilai modernisme. Itulah peluang agama, walaupun sempit tetapi memungkinkan tercapainya sublimasi baru yang lebih tinggi nilainya dari rasionalitas means-ends calculation, yaitu means-ends calculation and ethic-ideal. Insya Allah. Terima kasih, sekian.

Birrahmatillahi Wabi’aunihi fi Sabilih,
Wassalamu’alaikum War. Wab.

Jakarta, 4 April 2008.
Pengasuh,


SuMbEr:
http://persatuan.web.id/?p=297

KH. AGUS MIFTACH
Ketua Umum Front Persatuan Naisional/
Pimpinan Jamaah Wahdatul Ummah.


By: InA iRmAwAtI

sejarah peradaban yahudi

Untuk mengetahui sejarah Yahudi harus membicarakan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim disebut sebagai imam agama moneistik (Tauhid), yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Nabi Ibrahim berasal dari Babylonia, anak seorang pemahat patung istana bernama Azar. Beliau menentang penyembahan patung yang menyebabkannya dihukum bakar, tapi Allah menyelamatkannya. Beliau, bersama Sarah isterinya, hijrah ke Kanaan (Palestina Selatan), kemudian pergi ke Mesir dan menetap di sana sementara waktu karena di Kanaan terjadi paceklik.

Usia Nabi Ibrahim semakin menginjak usia senja, tapi belum juga dikaruniai anak. Kemudian beliau menikahi—atas perkenaan Sarah—seorang wanita cantik bernama Hajar. Sebenarnya Hajar adalah wanita merdeka, bukan seorang budak. Ia adalah anak dari Raja Mesir, Fir’aun (Syaikh Shafiyyur-rahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, 1997: 28). Kemudian beliau sekeluarga meninggalkan Mesir kembali ke Palestina.

Di Palestina, lahir anak dari Hajar bernama Ismail. Sarah merasa cemburu dan meminta agar Nabi Ibrahim menjauhkan mereka darinya. Allah membimbing Nabi Ibrahim menuju lembah tandus dan gersang, yaitu Makkah; daerah yang belum dihuni manusia satu pun. Nabi Ibrahim membekali keduanya dengan wadah air dan korma kemudian kembali ke Kanaan. Setelah bekal dan air telah habis, tiba-tiba air Zamzam memancar berkat karunia Allah. Nabi Ibrahim mengunjungi Nabi Ismail dan Hajar sebanyak empat kali. Pada pertemuan ketiga mereka sepakat membangun Ka’bah (Ibid., h. 29-30). Dari keturunan Nabi Ismail as. inilah lahir nabi penghujung zaman, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Nabi Ibrahim dikaruniai anak dari Sarah yang bernama Ishaq. Kemudian Nabi Ishaq as. dikaruniai anak bernama Yaqub, yang digelari dengan Israel. Nabi Yaqub as. mempunyai dua isteri dan 12 anak. Dari isteri pertama lahir dua anak (nabi Yusuf as. dan Benyamin), sedangkan dari isteri kedua lahir sepuluh orang anak. Yaqub lebih mencintai Nabi Yusuf as. daripada anak-anaknya yang lain. Sehingga mereka bersepakat untuk melenyapkan nabi Yusuf as. Tapi Allah menyelamatkannya dan membawanya ke Mesir, pusat peradaban waktu itu. Di sana beliau menjadi menteri untuk menanggulangi ancaman kelaparan. Keturunan nabi Yaqub (Israel) berkembang biak di Mesir dan terbagi menjadi dua belas suku.

Dari keturuan Yaqub lahir Nabi Dawud as. (David) yang menjadi raja kerajaan Judea Samaria. Kemudian digantikan oleh anaknya, Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman as., membawa bangsa Yahudi ke zaman keemasan. Yerussalem dibangun pada dataran di atas bukit Zion dan menjadi pusat kota serta didirikan tempat ibadah yang megah. Orang Arab menyebutnya Haikal Sulaiman (Kuil Sulaiman, Solomon Temple), al-Masjid al-Aqsa, dan al-bait al-Maqdis.
Akibat kesombongan kaum Yahudi (Israel), Allah murka dan mengazab mereka. Akhirnya kerajaan mereka hancur dan mereka mengalami pengusiran demi pengusiran, penyiksaan serta perbudakan. Allah menurunkan Nabi Isa as. untuk memberikan peringatan kepada kaum Yahudi agar hidup sesuai dengan ajaran Allah. Kesengsaraan kaum Yahudi terus berlanjut, terlebih pada masa Nazi Hitler, kaum Yahudi Jerman mengalami etnis cleansing. Setelah berjalannya waktu, muncul ideologi baru tubuh umat Yahudi yang dikenal dengan Zionis.

Ideologi Zionisme
Ideologi zionis menyatakan bahwa bangsa Yahudi adalah “bangsa pilihan” dan Bani Israil lebih unggul dari manusia yang lain. Lebih dari itu, kaum zionis merasa berhak melakukan kekejaman atas bangsa lain. Idiologi rasis ini masuk ke dalam agenda dunia di akhir-akhir abad ke sembilan belas oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang wartawan Yahudi asal Austria.

Herzl dan teman-temannya membuat propaganda menjadikan kaum Yahudi sebagai ras terpisah dari Eropa. Pemisahan ini tidak akan berhasil jika mereka masih hidup “serumah” dengan masyarakat Eropa. Karena itu, membangun tanah air kaum Yahudi menjadi sangat penting. Theodor Herzl, sang pendiri zionisme, mulanya memilih Uganda. Kemudian Sang Zionis memutuskan untuk memilih Palestina. Alasannya, Palestina dianggap sebagai “tanah air kaum Yahudi” dan “tanah yang dijanjikan Tuhan”. Inilah pangkal mula kenapa tanah Palestina terus dibanjiri air mata dan darah sampai saat ini.

Penentangan terhadap ideologi zionis dan pendirian “Negara Israel” tidak hanya datang dari umat Islam, tapi juga dari orang Nasrani dan Yahudi. Mendiang Benjamin Beit-Hallahmi—akademisi di universitas-universitas Israel—mengkritik kekerasan Israel terhadap Palestina dan menyatakan perdamaian hanya bisa dicapai jika Israel menyingkirkan ideologi zionisnya. Noam Chomsky, orang Yahudi, menulis banyak buku dan artikel yang sangat kritis terhadap zionisme dan kebijakan negara Israel serta yang mendukungnya.

Di awal tahun 1980-an muncul kalangan akdemisi Yahudi yang menamakan diri “para sejarawan baru.” Mereka menyatakan keyakinan Israel sebagai “bangsa pilihan” adalah sebuah kebohongan. Menurut Tom Segev, anggota terpenting “sejarawan baru”, “Hampir hingga sekarang, kita tidak mempunyai sejarah negara ini (Palestina) yang sebenarnya, selain mitos.” Dulu, kritik seperti ini hanya disuarakan akademisi dan cendekiawan Muslim. Sekarang dinyatakan keras oleh banyak orang-orang Yahudi dan akademisi Kristen yang mencoba menilai kembali sejarah dengan sudut pandang yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan.

Penentangan terhadap kezaliman Israel juga datang dari tentara Israel. Penyerbuan ke Lebanon di tahun 1982, sekelompok kecil tentara telah menolak bertugas untuk angkatan bersenjata Israel. Mereka tidak ingin menjadi bagian dari pemusnahan bangsa atas orang-orang sipil Libanon. Mereka kemudian dipenjara. Pada Januari 2002, sekitar 25 tentara menandatangani surat terbuka kepada media Israel; mereka menolak bertugas di daerah-daerah pendudukan dan mengumumkan pernyataannya di depan publik. Pada Februari 2002, anggota mereka mencapai 250. Saat ini mereka menerima dukungan besar dari kelompok-kelompok perdamaian, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, pemimpin-pemimpin keagamaan, dan orang-orang Israel serta Palestina (tragedi.palestina.com).

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah sekelumit fakta bahwa tidak semua orang Yahudi setuju dengan berdirinya “Negara Israel” dan kelalimannya. Semua ini hendaknya menyadarkan umat Islam bahwa memusuhi semua umat Yahudi adalah tidak tepat karena tidak semua orang Yahudi mendukukung kekejaman negara Israel, bahkan menentang berdirinya Negara Israel dan ideologi zionisnya. Pendeknya, “tidak semua orang Yahudi Zionis.”

Mengindetikkan semua orang Yahudi dengan zionisme adalah sebuah kesalahan. Sama salahnya mengidentikkan umat Islam dengan teroris, karena segelintir pelaku teror bom yang mengatasnamakan agama. Seharusnya umat Islam membenci ideologi rasis zionis dan pemeluk serta pendukungnya. Umat Islam tidak boleh mengibarkan anti-semistisme.(CMM)

Sumber : Deny Suito http://www.cmm.or.id

sejarah Istanbul

– Napoleon Bonaparte –

Turki adalah negara yang unik. Dari berbagai informasi yang saya dapatkan di Internet, Istanbul sarat menyimpan jejak peradaban manusia. Inilah satu-satunya negara yang wilayahnya masuk ke dalam dua benua. Selain itu, Turki juga menyimpan sejarah peradaban manusia yang panjang. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk berkunjung ke Turki. Meski mayoritas penduduk Turki adalah Muslim, namun mereka lebih moderat. Lagi pula negara Turki terkenal sebagai negara sekuler. Kesan ini ternyata langsung saya rasakan saat mendarat di bandara Ataturk di Istanbul.

y global travel turki 2Setelah mendarat pada pukul setengah tujuh pagi, tujuan pertama saya adalah Richmund Istanbul Hotel. Inilah tempat saya menginap selama di Istanbul. Dengan sebuah taksi saya langsung menuju ke hotel yang telah saya reservasi via internet sebelumnya. Ternyata hotel yang berada di jalan Istiklal ini tepat berada di kawasan Beyoglu, Belediyesi yang termasuk kawasan ternama di Istanbul.

Kawasan ini merupakan jantung kota dan aturan di jalan sepanjang dua kilometer ini pengendara mobil dilarang melintas. Sehingga para pejalan kaki sangat termanjakan oleh panjangnya wilayah Taksim ini. Ditengahnya terdapat jalur kereta trem tua yang masih beroperasi.

Selain itu di kiri dan kanan jalan ini saya menemukan berbagai resto, café, dan toko dan butik. Banyak resto yang menawarkan menu kebab, dengan aneka rasa dan variasinya. Terserah keinginan Anda mau
dine in atau take away. Sementara di antara bangunan kuno yang masih dipertahankan ini dibatasi oleh gang yang panjang dan banyak disulap menjadi sebuah café terbuka yang terkesan friendly dengan deretan kursi dan meja kayu yang rendah. Salah satu makanan terkenal di Istanbul yang ingin adalah Turkish Delight. Kudapan ini disebut pula Lokum, bentuknya seperti candy. Kudapan ini terbuat dari air jeruk lemon, gula halus, gelatin dan tepung maizena lalu diberi aroma mawar dengan penambahan rose water. Versi yang paling populer adalah dengan citarasa air mawar, berwarna merah muda lembut. Sering kali di bagian tengahnya diisi dengan berbagai jenis kacang seperti pistachio atau hazelnut.

Katanya dahulu lokum hanya dibuat untuk para Sultan dan keluarganya. Sekarang, lokum dijual di mana-mana di Turki sebagai buah tangan yang disukai. Turkish Delight yang rasanya sangat manis ini lebih sering dikonsumsi dengan Turkish Coffee (kopi tubruk khas Turki) atau Mint Tea.

Selain Turkish Delight, tidak lupa saya membeli Raki untuk dibawa ke hotel. Inilah minuman lokal favorit warga Turki yang terbuat dari distilasi kulit anggur. Seperti arak dari Libanon, berwarna putih, dengan rasa aniseed yang kuat dan kandungan alkoholnya yang tinggi.

Pada malam hari, saya mengunjungi menara Galata Tower yang berada di ujung jalan di kawasan Beyoglu. Menara yang dibangun pada abad ke 14 ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah. Dulunya, Galata Tower adalah sebuah menara pengawas yang mengawasi lalu lintas kapal.

Sekarang, Galata Tower diubah menjadi obyek wisata. Dari atas Galata Tower kita dapat melihat keindahan pemandangan kota Istanbul seperti selat Bosphorus, Laut Marmara, pelabuhan Golden Horn. Di sekitar Galata Tower banyak café asik dengan musik romantis. Pada tahun 1348, Galata Tower roboh karena gempa bumi, dan dibangun kembali di zaman Kekaisaran Ottoman. Di zaman Turki modern sampai 1960, menara ini berganti fungsi menjadi menara pengawas kebakaran.

Menara ini memiliki sembilan lantai. Kini, Menara Galata adalah sebuah restoran tradisional Turki. Selain menawarkan menu khas Turki, tamu resto juga disuguhi dengan hiburan seperti musik, sulap dan yang ditunggu-tunggu adalah atraksi tari perut oleh penari profesional. Sejumlah tamu resto termasuk saya ikut terhipnotis menyaksikan penampilan sang
bally dancer profesional malam itu.

Jejak Para Penguasa

Di Istanbul banyak peninggalan bersejarah yang dijadikan obyek wisata. Sejarah mencatat, kota Istanbul pernah dijadikan sebagai ibukota berbagai negara yang pernah menguasai wilayah Eropa dan Asia. Menurut sejarah, Istanbul ditemukan pada 667 S.M oleh koloni bangsa Yunani, yang kemudian menamainya Byzantium. Nama ini diambil dari nama Raja Byzas. Pada awal abad ke 4 Masehi atau masa kerajaan Romawi, Kaisar Konstantin memindahkan pusat kota Romawi Byzantium ke sini kemudian merubahnya menjadi Konstantinopel. Barulah kota ini menjadi Istanbul setelah Turki ditaklukkan Ottoman pada abad ke-15. Setelah Turki menjadi Republik, ibukota negara di pindah dari Istanbul ke Ankara. Meski demikian, Istanbul seolah tetap menjadi ibukota budaya dan bisnis yang terus berkembang.

y global travel turki 3

Mengapa banyak penguasa yang tertarik dengan wilayah Istanbul?. Pasalnya, Istanbul memiliki posisi yang unik dan strategis. Karena kota ini sangat strategis baik secara ekonomi maupun letak geografisnya yang menjadi gerbang antara dua benua, maka berbagai bangsa seperti Athenian, Roman, Spartan, Persia, dan Macedonia memperebutkannya selama berabad-abad. Makanya, Napoleon Bonaparte membuat perumpamaan seperti yang dikutip diatas.

Saat ini, wilayah Istanbul di daerah Thracia masuk kedalam benua Eropa dan sisi Anatolia masih menjadi bagian benua Asia. Keduanya hanya dipisahkan dengan selat Bosphorus di tengah-tengahnya. Oleh sebab itu, Istanbul menjadi kota persimpangan antara dunia Barat dan dunia Timur, sehingga dulu Istanbul menjadi kota yang terpadat dan terbesar di Turki.

Nah, diantara berbagai bangunan bersejarah yang menarik bagi wisatawan adalah Hagia Sofia atau Aya Sofia dalam bahasa Turki. Bangunan yang berdiri pada abad ke 5 ini sampai 1453 Masehi masih menjadi gereja kathedral basilika Byzantium. Ketika Sultan Muhammad II, penguasa Ottoman menguasai Konstantinopel pada 27 Mei 1453, beliau merubah bangunan ini menjadi mesjid.

Sebagai bukti bahwa bangunan ini bekas gereja, diatas langit-langit mimbar mesjid, diantara tulisan Allah dan Muhammad, masih terdapat gambar Bunda Maria dan Jesus yang dulunya pernah ditutupi oleh cat putih. Dibeberapa tempat dalam bangunan ini juga masih tampak lukisan mosaik sisa peninggalan gereja. Kini tempat ini menjadi museum sekaligus simbol perdamaian antara Islam dan Nasrani.

Selain Hagia Sofia, terdapat Hipodrome yang merupakan sisa pengaruh budaya Mesir yang ditandai dengan tiga menara batu obelix. Yang tak kalah menarik dengan Hagia Sofia adalah Blue Mosque atau mesjid Sultan Ahmed yang letaknya berseberangan dengan Hagia Sofia. Diseberang Hipodrome saya melihat sebuah toko yang menjual aneka kerajinan yang terbuat dari sabun. Ternyata, sabun dari Turki juga terkenal.

Masjid yang memiliki enam menarai ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Namun tetap terbuka untuk wisatawan diluar waktu ibadah. Sebelum memasuki kompleks masjid terbesar di Istanbul ini, saya melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan yang rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut kita sebelum memasuki bagian dalam kompleks masjid yang dirancang oleh Mehmet Aga pada tahun 1609-1616. Mesjid ini dikenal sebagai mesjid biru karena seluruh bangunan mesjid ini didominasi warna biru dari keramik Iznik yang menghiasi interior mesjid.

Sudah puas menjelajah setiap sudut mesjib biru, saya pun melanjutkan perjalanan ke Istana Topkapi. Inilah istana peninggalan 24 raja dari Dinasti Ottoman Turki yang sangat terkenal. Istana ini berfungsi selama sekitar 400 tahun sejak mulai dibangun pada tahun 1453 Masehi, atau pada masa pemerintahan Sultan Mehmet II. Sejak 1924 Topkapi menjadi sebuah museum dihiasi taman-taman yang indah. Dulu, Istana Topkapi tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal pribadi para sultan dan keluarganya, juga menjadi lambang kekuasaan dan pusat pendidikan keluarga istana.

Layaknya sebuah istana, luas seluruh kawasan istana Topkapi yang mencapai 70 hektar ini dikelilingi tembok sepanjang 5 kilometer. Istana ini berada di bukit yang menjadi titik pertemuan Selat Bosphorus, Tanjung Golden Horn, dan Laut Marmara. Topkapi dalam bahasa Turki artinya Gerbang Meriam yang merupakan salah satu pintu masuk ke dalam istana.

Setiap hari istana ini dipenuhi wisatawan dari berbagai negara yang tidak hanya menikmati koleksi benda peninggalan kerajaan, seperti jubah Sultan, mahkota dan berbagai benda bersejarah lainnya. Tetapi juga banyak ruang-ruang istana yang sakral karena menyimpan koleksi benda bersejarah bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Antara lain, tongkat Nabi Musa, potongan tangan kanan milik Yohannes Pembaptis yang dikenal dalam sejarah kristiani, juga pedang Nabi Muhammad. Sayangnya, larangan memotret di dalam istana Topkapi sangat ketat.

y global travel turki 4

Setelah puas menyusuri jejak sejarah peradaban manusia yang terdapat di Istanbul, ada satu tempat yang juga menarik untuk dikunjungi bagi
shopaholics yaitu Grand Bazaar. Tempat yang juga dikenal dengan Kapalicarsi ini telah berdiri sejak tahun 1461 oleh Sultan Mehmet II ini sekarang telah berkembang luas dan menjadi salah satu pasar terbesar dan tertua di dunia.

Coba bayangkan luasnya pasar ini dengan 4.400 toko, 3.000 perusahaan, 67 jalan, 25 ribu kar-yawan, empat air mancur, dua masjid, dan 22 gerbang masuk. Benar-benar ini sebuah surga bagi para pecinta belanja. Ada ribuan jenis benda yang bisa dilihat dan dibeli di pasar ini sebagai buah tangan menarik. Bila mencari berbagai souvenir khas Turki seperti porselen dan permadani. Karya porselen Turki sudah terkenal sejak abad ke-16. Disini juga terdapat tempat produksi karpet permadani dari bahan wool, katun yang harganya relatif mahal. Sungguh suatu kota yang menyimpan pesona eksotis yang menawan.

Sejarah matematik


Perkataan "matematik" berasal daripada perkataan Yunani, μάθημα (máthema), yang bermakna "sains, ilmu, atau pembelajaran"; μαθηματικός (mathematikós) bermaksud "suka belajar". Istilah ini kini merujuk kepada sejumlah ilmu yang tertentu -- pengajian deduktif pada kuantiti, struktur, ruang, dan tukaran.

Sementara hampir semua kebudayaan menggunakan matematik asas (mengira dan mengukur), pengembangan matematik baru telah dilaporkan dalam beberapa kebudayaan dan zaman. Sebelum zaman moden dan peluasan ilmu di merata-rata dunia, contoh-contoh tulisan pengembangan matematik baru mengancam kegemilangan pada sebahagian orang tempatan. Kebanyakan teks matematik kuno yang dapat diperolehi datang dari Mesir purba di Kerajaan Tengah sekitar 1300-1200 SM (Berlin 6619), Mesopotamia sekitar 1800 SM (Plimpton 322), dan India kuno sekitar 800-500 SM (Sulba Sutras). Semua teks tersebut memberikan perhatian pada kononnya dipanggil Teorem Pythagoras, yang nampaknya pengembangan matematik terawal dan tersebar selepas aritmetik dan geometri asas. Bukti pertama yang benar aktiviti matematik di China dapat ditemui pada simbol berangka pada tulang keramat, yang bertarikh kira-kira 1300 SM [1] [2], sementara Dinasti Han di China purba menyumbangkan Buku Panduan Pulau Laut dan Sembilan Bab mengenai Seni Matematik dari abad ke-2 SM sehingga abad ke-2 M. Yunani dan kebudayaan keyunanian Mesir, Mesopotamia dan bandar Syracuse menambahkan ilmu matematik. Matematik Jainisme meyumbang dari abad ke-4 SM sehingga abad ke-2 Masihi, sementara ahli matematik Hindu dari abad ke-5 dan ahli matematik Islam dari abad ke-9 membuat penyumbangan banyak pada matematik.

Satu ciri menarik perhatian mengenai sejarah matematik kuno dan Zaman Pertengahan adalah pengembangan lanjut matematik mengikut dengan berapa abad stagnasi. Mulanya di Zaman Pertengahan Itali di abad ke-16, pengembangan matematik baru, berinteraksi dengan penemuan saintifik baru, telah dilakukan pada tahap yang sentiasa bertambahan, dan bersambungan ke hari ini.


Matematik pada awalnya

Lama sebelum rekod tertulis yang terawal, terdapat lukisan-lukisan yang menunjukkan pengetahuan tentang matematik dan pengukuran masa berasaskan bintang. Umpamanya, para ahli paleontologi telah menemui batuan-batuan oker di sebuah gua di Afrika Selatan yang dihiasi dengan corak-corak geometri tercakar yang wujud sejak dari kira-kira 70 milenium SM lagi. [1] Tambahan pula, artifak prasejarah yang ditemui di Afrika dan Perancis yang wujud sejak dari antara 35000 SM dan 20,000 SM menunjukkan percubaan-percubaan awal untuk mengukur masa. Bukti juga wujud bahawa penghitungan awal melibatkan kaum wanita yang menyimpan rekod-rekod kitaran haid mereka; umpamanya 28, 29, 30 cakar pada tulang atau batu, diikuti oleh garis mendatar. Tambahan pula, para pemburu memiliki konsep "satu", "dua", dan "banyak", serta juga gagasan "tiada" atau "sifar" apabila mempertimbangkan kawanan haiwan. [2][3]

Tulang Ishango yang ditemukan di kawasan hulu air Sungai Nile (Congo) telah wujud seawal 20,000 SM. Salah satu tafsiran yang biasa adalah bahawa tulang itu merupakan bukti jujukan-jujukan nombor perdana dan pendaraban Mesir kuno terawal yang diketahui. [4] Orang Mesir Pradinasti pada milenium ke-5 SM juga menggambarkan reka-reka bentuk ruang geometri. Telah didakwa juga bahawa monumen-monumen megalit dari seawal milenium ke-5 SM di Mesir dan kemudiannya monumen-monumen di England dan Scotland dari milenium ke-3 SM [5] menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti bulatan, elips, dan tigaan Pythagorus ke dalam reka bentuk mereka, serta juga mungkin memahami pengukuran masa berdasarkan pergerakan bintang-bintang. Sejak dari kira-kira tahun 3100 SM, orang Mesir memperkenalkan sistem perpuluhan terawal yang diketahui yang membenarkan pengiraan tak tentu melalui simbol-simbol yang baru. Pada kira-kira tahun 2600 SM, teknik-teknik pembinaan besar-besaran Mesir melambangkan bukan sahaja pengukuran (survei) tetapi juga membayangkan pengetahuan nisbah keemasan.

Matematik terawal India kuno yang diketahui wujud sejak dari kira-kira 3000-2600 SM di Tamadun Lembah Indus (Tamadun Harappan) di India Utara dan Pakistan. India kuno mengembangkan:

Alat-alat matematik yang ditemukan termasuk sebatang pembaris perpuluhan yang tepat, dengan pembahagian-pembahagian kecil dan persis, sebuah alat kulit yang bertindak sebagai kompas untuk mengukur sudut-sudut pada permukaan satah atau pada ufuk dalam gandaan 40-360 darjah, sebuah alat kulit yang digunakan untuk mengukur 8–12 bahagian penuh ufuk dan langit, serta sebuah alat untuk mengukur kedudukan bintang bagi tujuan-tujuan pengemudian.

Skrip Indus masih tidak dapat ditafsirkan dan oleh itu, tidak banyak yang diketahui tentang bentuk tertulis matematik Harappan. Bukti arkeologi telah menyebabkan sesetengah ahli sejarah mempercayai bahawa tamadun ini menggunakan sistem berangka asas 8 dan memiliki pengetahuan tentang nisbah lilitan bulatan dengan diameternya , iaitu nilai π. [6]

[sunting] Ahli matematik Mesir kuno (k.k. 1850 – 600 SM)

Rencana utama: Matematik Mesir

Matematik Mesir merujuk kepada matematik yang ditulis dalam bahasa Mesir. Dari tempoh Hellenistik, bahasa Yunani menggantikan bahasa Mesir bagi bagi bahasa penulisan sarjana Mesir, dan bermula detik ini matematik Mesir bergabung dengan Matematik Yunani dan Babylon, lalu memberikan matematik Hellenstik. Pembelajaran matematik di Mesir kemudian diteruskan bawah pemerintahan Khalifah Islam sebagai sebahagian matematik Islam apabila bahasa Arab dijadikan bahasa penulisan sarjana Mesir.

Teks matematik tertua buat masa ini papirus Moscow, sebagai sebahagian papirus Kerajaan Pertengahan Mesir bertarikh kk. 2000—1800 SM. Seperti teks matematik purba lain, ia mengandungi apa yang kita kenali sebagai "permasalahan perkataan" atau "cerita permasalahan", yang digunakan sebagai hiburan. Satu permasalahan dikira penting kerana ia memberikan cara untuk mencari isi padu frustum: "Jika kamu diberitahu: Sebuah piramid terpenggal yang 6 bagi ketinggian menegaknya dengan 4 bagi tapa dan 2 di atas. Kamu mengkuasa-duakan 4 ini akan menjadi 16. Kamu menggandakan 4, hasilnya 8. Kamu mengkuasa-duakan 2, hasilnya 4. Kamu menambahkan 16, 8, dan 4, hasilnya 28. Kamu ambil satu pertiga dari enam, hasilnya dua. Kamu ambil 28 dua kali, hasilnya 56. Tengok, ia 56. Kamu akan mendapatinya betul."

Papirus Rhind (kk. 1650 SM [3]) merupakan teks matematik utama lain, sebuah manual arahan dalam aritmetik dan geometri. Sebagai tambahan untuk memberi rumus luas dan kaedah bagi pendaraban, pembahagian dan menggunakan unit pecahan, ia juga mengandungi bukti bagi pengetahuan matematik lain (lihat [4]), termasuklah nombor gubahan dan perdana; min aritmetik, geometri dan harmoni; dan pemahaman mudah bagi kedua-dua Penapis Eratosthenes dan teori nombor sempurna (dinamakan, itu yang bernombor 6)[5]. Ia juga menunjukkan bagaimana untuk menyelesaikan persamaan linear tertib pertama [6] begitu juga dengan janjang aritmetik dan geometri [7].

Juga, tiga unsur geometri terkandung dalam papirus Rhind mencadangkan pembuktian termudah bagi geometri analisis: (1) paling pertama, bagaimana untuk mendapatkan penghampiran bagi π jitu hingga kurang dari satu peratus; (2) kedua, kerja purba mengkuasa-duakan bulatan; dan (3) ketiga, penggunaan paling awal bagi kotangen.