Sabtu, 21 Februari 2009

PENYAKIT HIV/AIDS YANG MEMATIKAN(untuk tugas UTS HANDAYANI)

AIDS
YANG MERAJA LELA

nAmA:HANDAYANI

TEMA:SAINS

TUGAS:Untuk UTS TIK
Aquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya bernama Human Immunodeficiency Virus (atau HIV)yaitu virus yang memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan ataupun mudah terkena TUMOR. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV.Penularan dapat terjadi melalui: HUBUNGAN INTIM,TRANSFUSI DARAH, JARUM SUNTIKyang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui.Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang.Penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penyakit mematikan lainnya.

Kanker dan tumor ganas
Pasien dengan infeksi HIV memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya beberapa kanker,karena infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi genetik; yaitu terutama virus Epstein-Barr(EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV), dan virus papiloma manusia (HPV).
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV.Penyakit ini sering muncul di kulit dalam bentuk bintik keungu-unguan, tetapi dapat menyerang organ lain, terutama mulut, saluran pencernaan, dan paru-paru.

JENIS-JENIS KANKER YANG UMUMNYA MUNCUL PADA PASIEN YANG TERINFEKSI HIV ADALAH:
-Kanker getah bening tingkat tinggi

-Kanker leher rahim
-kanker usus besar bawah
-kanker anus
-kanker payudara
-kanker usus besar.
kanker yang menjadi penyebab kematian yang paling umum pada pasien yang terinfeksi HIV.
PENYEBAB
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik,maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS.
Tanpa
terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan.Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih beresiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV.HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula
Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu kemampuan bertahan hidup.

TERAPI ANTI VIRUS
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif(highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART).Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996,Pilihan terbaik HAART saat ini, berupa kombinasi dari setidaknya tiga obat (disebut "koktail) yang terdiri dari paling sedikit dua macam (atau "kelas") bahan antiretrovirus. Karena penyakit HIV lebih cepat perkembangannya pada anak-anak daripada pada orang dewasa, maka rekomendasi perawatannya pun lebih agresif untuk anak-anak daripada untuk orang dewasa.Terapi ini dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi HIV ,banyak pengidap HIV mengalami perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka, sehingga terjadi adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat kematian (mortalitas) karena HIV.Tanpa perawatan HAART, berubahnya infeksi HIV menjadi AIDS terjadi dengan cepata rata-rata (median) antara sembilan sampai sepuluh tahun, dan selanjutnya waktu bertahan setelah terjangkit AIDS hanyalah 9.2 bulan.Bagi beberapa pasien yang jumlahnya mungkin lebih dari lima puluh persen, perawatan HAART memberikan hasil jauh dari optimal. Terdapat bermacam-macam alasan atas sikap tidak taat dan tidak teratur untuk penerapan HAART tersebut. Isyu-isyu psikososial yang utama ialah:
- kurangnya akses atas fasilitas kesehatan,
-kurangnya dukungan sosial,
-penyakit kejiwaan, serta penyalahgunaan obat.
Berbagai efek samping yang juga menimbulkan keengganan untuk teratur dalam penerapan HAART, antara lain lipodistrofi, dislipidaemia, penolakan insulin, peningkatan resiko sistem kardiovaskular, dan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan.
Obat anti-retrovirus berharga mahal, dan mayoritas individu terinfeksi di dunia tidaklah memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan untuk HIV dan AIDS tersebut.

PENULARAN SEKSUAL
Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya.Hubungan seks anal lebih besar daripada resiko hubungan seks biasa dan seks oral. Seks oral tidak berarti tak beresiko karena HIV dapat masuk melalui seks oral reseptif maupun insertif.Penyakit menular seksual meningkatkan resiko penularan HIV karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel normal akibat adanya Luka alat kelamin, dan juga karena adanya penumpukan sel yang terinfeksi HIV. Resiko tersebut juga meningkat secara nyata, walaupun lebih kecil, oleh adanya penyakit menular seksual seperti kencing nanah, infeksi chlamydia, dan trikomoniasis yang menyebabkan pengumpulan lokal limfosit dan makrofag.
Penularan dari ibu ke anak
Penelitian menunjukkan bahwa obat antiretrovirus, bedah caesar, dan pemberian makanan formula mengurangi peluang penularan HIV dari ibu ke anak.ibu yang terinfeksi HIV disarankan tidak menyusui anak mereka. Namun demikian, jika hal-hal tersebut tidak dapat terpenuhi, pemberian ASI eksklusif disarankan dilakukan selama bulan-bulan pertama dan selanjutnya dihentikan sesegera mungkin. Pada tahun 2005, sekitar 700.000 anak di bawah umur 15 tahun terkena HIV, terutama melalui penularan ibu ke anak.
Penanganan eksperimental dan saran
Telah terdapat pendapat bahwa vaksin lah yang sesuai untuk menahan epidemik karena biaya vaksin lebih murah dari biaya pengobatan lainnya.Beragam penelitian untuk meningkatkan perawatan termasuk usaha mengurangi efek samping obat, penyederhanaan kombinasi obat-obatan untuk memudahkan pemakaian, dan penentuan urutan kombinasi pengobatan terbaik untuk menghadapi adanya resistensi obat.Vaksinasi atas hepatitis A dan B disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini dan dalam beresiko terinfeksi.Pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh yang besar juga disarankan mendapatkan terapi pencegahan (propilaktik) untuk pneumonia pneumosistis, demikian juga pasien toksoplasmosis dan kriptokokus meningitis yang akan banyak pula mendapatkan manfaat dari terapi propilaktik tersebut.
PENCEGAHAN
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara umum dapat diabaikan.
GEJALA PENDERITA PENYAKIT AIDS
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam .Tidak jarang pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi ,penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar.

REMAJA HARUS WASPADA
KARENA AIDS SUDAH MERAJA LELA
Sampai sekarang, kesalahpahaman remaja terhadap HIV/AIDS masih saja tinggi. Susahnya, ketidakmengertian ini makin sering terjadi karena ulah pemberitaan media massa, rasa takut, maupun sikap tak mau peduli para remaja. Terkait hal itu, di bawah ini terdapat lima fakta penting yang harus diketahui remaja.
1. HIV Tidak Diskriminatif Sejak epidemi HIV/AIDS bermula 20 tahun lalu, pandangan remaja masih saja kuno. Mereka masih melihat hanya kelompok tertentu di masyarakat yang berpotensi menderita HIV dan AIDS. Gay, pengguna narkoba, dan pekerja seks komersial adalah kelompok yang rentan tertular penyakit ini. Tapi, itu mitos. Nyatanya, setiap orang berpotensi terinfeksi HIV. Baik itu orang tua atau anak muda, laki-laki maupun perempuan, orang dewasa atau kanak-kanak, kaya dan miskin, gelandangan atau profesor. Faktanya, HIV dapat menginfeksi siapa saja yang tidak melakukan tindakan pencegahan sepatutnya.
2. Oral Seks Tidak Seaman yang Anda Pikirkan Banyak anak baru gede (ABG) percaya oral seks merupakan salah satu cara berhubungan seks teraman. Sebab, para remaja berpikir mereka bisa terbebas dari risiko hamil dan tertular penyakit. Sayangnya, ini hanya mitos. Faktanya, oral seks tidak seaman yang ABG pikirkan. Banyak penelitian menunjukkan, pada mereka yang tertular HIV, konsentrasi virus HIV baik di cairan semen maupun cairan vagina amat tinggi. HIV juga bisa masuk melalui aliran darah di selaput lendir yang ada di rongga mulut.
3. Remaja Lebih Takut Hamil di Luar Nikah? Banyak remaja percaya satu-satunya risiko terbesar berhubungan seks tanpa alat pengaman (kondom) hanyalah kehamilan di luar nikah. Maka, untuk mencegah kehamilan, para remaja mencoba mengontrolnya dengan teknik oral seks atau melakukan ejakulasi di luar vagina. Sayangnya, ada banyak hal yang mestinya harus ditakuti remaja. Antara lain adalah risiko terkena penyakit infeksi menular seksual (IMS). Jenis penyakit IMS seperti herpes, sifilis, dan HIV seharusnya lebih menjadi perhatian remaja ketimbang sekadar hamil di luar nikah. Sebab, sekali terkena, mereka akan menderita sepanjang hidup.
4. Fakta yang Disembunyikan dan Ketidaktahuan Pikirkan masalah ini untuk sesaat. Berapa banyak remaja yang mengaku menderita infeksi HIV saat ditanya pacarnya? Berapa orang yang mau secara jujur menjelaskan sejarah hubungan seksnya ketika tengah melakukan pendekatan? Namun, lebih jauh lagi, siapa yang bisa memastikan seseorang positif HIV dan tahu kondisi kesehatan kekasih lamanya? Pengakuan klise bahwa “Pacar lamaku negatif HIV” hanya bisa diterima bila klaim itu didukung hasil tes laboratrium. Maka, ajukan pertanyaan yang benar dan segera lakukan tes HIV guna mengetahui kebenarannya.
5. HIV Itu Membunuh, dan Belum Ada Pencegah Mereka yang terinfeksi HIV sesungguhnya dapat hidup lebih lama, apalagi jika dia menerima pengobatan yang dapat membantunya melawan virus ini. Sayangnya, meski menjalani perawatan medis, tidak otomatis seorang penderita HIV sembuh total. Penyakit liver, paru-paru, dan infeksi serius pada otak dan organ tubuh lainnya .

SUMBER:1:http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS

2:http://www.info/ penyakit.com

3:suryah90105.blogspot.com/2008/12/remaja-juga-rentan-terkena-hiv-aids.html - 66k -










Tidak ada komentar:

Posting Komentar