Sisa Perang Dunia ke-2

SISA PERANG DUNIA KE 2
Apr 16, '07 3:56 PMfor everyone
Tak banyak tahu kalau pulau biak adalah saksi sejarah dari perang dunia ke 2 yg masih menyisakan sisa-sisa perang sampai sekarang. banyak bangkai-bangkai pesawat dan mobil-mobil perang yg tertinggal disini namun sudah hancur terkena ledakan. Di biak terdapat goa bersejarah yg bernama Abyab Binsari. Dalam Bahasa Biak Abyab adalah Goa dan Binsari artinya Nenek. Konon dahulu kala dalam goa ini hidup seorang nenek tua itulah sebabnya goa ini disebut Abyab Binsari.Sesudah perang dunia II goa ini lebih dikenal dengan Goa Jepang karena kurang lebih 3000 bala tentara Jepang di bawah komando Kolonel Kuzume dalam perang dunia II menggunakannya sebagai kubu pertahanan terakhir pasukan Jepang setelah hampir seluruh Pulau Biak dibombardir oleh Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat Goa inipun diserang dan dibakar oleh Tentara Sekutu 21 Juni 1944 dari Batalyon 1 infanteri 162 yang akhirnya mengakibatkan Kolonel Kuzume beserta anak buahnya tewas dan terbakar. Untuk mengenang gugurnya tentara Jepang di Goa tersebut, Pemerintah Kerajaan Jepang membangun sebuah monumen di dekat Goa tersebut pada tahun 1956. Lokasi wisata sejarah yang terletak di desa Sumberker, Kabupaten Biak atau sekitar 3 kilometer sebelah barat Biak ini juga terdapat museum yang terletak di depan pintu masuk lokasi. Di museum ini tersimpan photo-photo, bangkai-bangkai senjata dan pecahan-pecahan granat yang dapat dilihat dan diambil gambarnya oleh wisatawan.Monumen perang dibangun oleh Pemerintah Kerajaan Jepang dan diresmikan pada 24 Maret 1994 untuk memperingatkan kepada umat manusia sedunia bahwa perang adalah pembawa malapetaka yang berkepanjangan dan tidak ada untungnya bagi yang menang maupun yang kalah.Monumen yang terletak di Pantai Paray ini berjarak sekitar 7 kilometer dan dapat di tempuh dengan kendaraan darat atau taksi dari kota Biaksayang ga semua ada potonya krn lebih konsen ke liputan
Sumber:Ojifaroz.multiply.com/photos/album/49/SISA_PERANG_DUNIA-ke-2

WiNa IndRiYaNi