WASHINGTON, JUMAT - Selain berhasil memotret planet asing di luar tata surya untuk pertama kalinya, para ilmuwan NASA juga menemukan tiga planet baru yang mengelilingi satu bintang. Namun, ketiganya terlalu jauh sehingga tidak dapat direkam secara langsung.
"Setiap planet ekstrasolar terdeteksi pada jarak sangat jauh sehingga hanya dapat diketahui dari gelombang di grafik pengamatan," ujar Bruce Macintosh, pakar astrofisika dari Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, California, AS.
Trio planet itu mengorbit bintang HR 8799 yang berada di konstelasi Pegasus, 130 tahun cahaya dari Bumi (1 tahun cahaya setara dengan 9,46 triliun kilometer). Bintang yang menjadi pusat tata surya itu mirip Matahari dengan ukuran 1,5 kali lebih besar.
Masing-masing planet terletak pada jarak 24, 38, dan 68 unit astronomi dari bintangnya (1 AU setara dengan 150 juta kilometer). Dua planet yang terdekat dengan bintang berukuran 10 kali massa Planet Jupiter dan yang terjauh 7 kali massa Planet Jupiter.
Ramai juga, padahal sampai jam 05.15 pm baru beberapa kursi yang terisi... lama-lama penuh juga. Sore ini banyak makanan, hehehe....
Pertemuan kedua di bulan Januari adalah tentang planet, dengan pembahasan khusus tentang kedelapan planet yang ngelilingi matahari. Materi ini masih menjadi materi rutin dalam pertemuan HAAJ dwi mingguan, karena berdasarkan poling di akhir tahun 2008 materi tentang tata surya ternyata masih banyak diminati. Oleh karena itu Tata Surya di bagi menjadi 2 sesi, yaitu Tata Surya I, tentang planet dan Tata Surya 2, tentang Matahari Sebagai Bintang (Pertemuan: 14 Febuari 2009).
Planet?
mengapa benda-benda langit yang mengelilingi matahari disebut dengan planet? kenapa bukan skutel (hehehe... kebetulan Dino ulang tahun dan bawa skutel), atao apa ya... - sudah dari dulu kali ya... ?!
Di dalam Bahasa Indonesia istilah planet juga saduran dari bahasa inggris yaitu "Planet". Heemmm... secara Etimologinya, planet berasal dari bahasa latin yang berarti "Pengembara". Orang zaman dahulu kan suka melihat langit, soalnya belum ada TV, naaahh... kegiatan mereka cuma stargaze, lalu mereka melihatnya sebagai bintang yang berpindah-pindah tempat relatif terhadap bintang yang lain. Kemudian disepakatilah namanya PLANET sama orang Yunani zaman dulu...
Sejak tahun 2006, Pluto bukan dianggap sebagai planet lagi, jadi umur Pluto sebagai planet cuma 76 tahun... hehehehe.. mirip umur rata-rata manusia ye.... Ketika Pluto ditemukan, orang tidak begitu meributkan definisi tentang planet, pokoknya semua benda yang lebih besar daripada asteroid disebut dengan Planet. Kebetulan asteroid terbesar, yaitu CERES jauh lebih kecil daripada Pluto. Akan tetapi pada tahun 90-an yaitu sejak banjir penemuan objek-objek di Sabuk Kuiper yang sekarang terkenal dengan nama planet Katai (Dwarft Planet), para astronom profesional mulai mempermasalahkan definisi planet. Ter-eliminasilah Pluto sebagai planet. Kecewakah Clyde Tombaugh ? kkk....
Secara ukuran, planet-planet yang ngelilingi matahari dibagi menjadi 2, yaitu planet Terestrial (merkurius, venus, bumi, dan mars) dan planet Jovian (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing -masing mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Dan Sampai saat ini hanya planet Bumilah yang dapat dihuni oleh manusia.: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :
Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
CELSELF ANSCLUD.COM
PENJELAJAHANGKASA .BLOGSPOT.COM
ASTAQAULIAH.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar