Senin, 09 Februari 2009

PERKEMBANGAN EMBRIO PADA MANUSIA

Jumat, 2008 Mei 23

11. PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA : PERSPEKTIF SAINS & QURAN
Dalam Quran, Allah membicaratan tentang tahap-tahap perkembangan embrio manusia:
QS Al-Mu’Minun[23:12-14]
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ
walaqad khalaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiinin
[23:12] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ
tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin
[23:13] Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
[23:14] Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :1.Bermakna lintah.2.Bermakna sesuatu yang tergantung.3.Bermakna segumpal darah.
Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran0 modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini .
Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.
Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah (1) . Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah(2). Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 1, klik untuk memperbesar gambar).

Gambar 1 : Ilustrasi kesamaan penampakan antara lintah (inggris: leech) dan embrio manusia (human embryo) pada tahap alaqahSumber: Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 37 & Integrated Principles of Zoology, Hickman and others. Embryo drawing from The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 73.
Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah, seperti gambar-2 dan gambar-3 (klik untuk memperbesar gambar).Gambar-2: Embrio “menggantung” pada uterus (rahim) ibu selama tahap alaqah.Sumber: The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 66.
Gambar-3: Photo mikroskop memperlihatkan embrio mengantung (tanda B) selama tahap alaqah (usia embrio sekitar 15 hari) dalah rahim ibu. Ukuran sebenarnya adalah sebesar 0,6 mm.Sumber: The Developing Human, Moore, 3rd ed., p. 66, from Histology, Leeson and Leeson.
Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan “ kami menemukan penampakan luar embrio (gambar-4) selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio (3). Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga (4). Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.
Gambar-4: Diagram system peredaran darah (cardiovascular) embrio selama tahap alaqah. Pemanpakan luar seperti segumpal darah.Sumber: The Developing Human, Moore, 5th ed., p. 65.
Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.
Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah” (QS Al-Mu’Minun 23:14).
Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio (gambar-5 dan gambar-6) mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang (5).
Gambar-5: Photo embrio pada tahap mudghah (usia embrio 28 hari) Photograph of an embryo at the mudghah stage (28 days old). Ukuran sebenarnya adalah 4 mm.Sumber : The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 82, from Professor Hideo Nishimura, Kyoto University, Kyoto, Japan.
Gambar-6: Perbandingan ukuran antara permen karet (gum) dan embrio pada tahap mudghah.Sumber : The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 79.
Bagaimana mungkin nabi Muhammad mempunyai kemungkinan mengetahui senua ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah nabi Muhammad. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio (6).Referensi :-------------------------------------------------------------------------------------(1) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8.(2) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 36.(3) Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, pp. 37-38.(4) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 65.(5) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 8.(6) The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 9.Komentar-komentar para saintis tentang fakta sains kedokteran dalam Al-Quran.
Berikut ini adalah beberapa komentar saintis mengenai mukjizat fakta sains dalam Al-Quran, juga dilengkapi dengan komentar dalam video. Dalam video ini, anda dapat melihat dan mendengar komentar mereka.
1. Professor Keith Moore.
Keith L. Moore adalah pensiunan gurubesar (professor emeritus) bidang anatomi ketua jurusan (dekan) ilmu kesehatan (Fakultas Kesehatan) universitas Toronto, Ontario-Kanada. Ia juga pernah bekerja Universitas King Abdul Aziz, Jeddah – Saudi Arabia. Ia banyak mengarang buku rujukan (text book) bidang anatomi dan embrio manusia (human embryology).
Professor Keith L.Moore mengatakan :
“Adalah suatu kehormatan bagi saya untuk membantu menjelaskan pernyataan Al-Quran tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa apa yang dikatakan Muhammad benar-benar datang dari Tuhan atau Allah. Semua kenyataan ilmiah Quran membuat saya percaya Muhammad adalah utusan Tuhan atau Allah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar