Senin, 02 Februari 2009
JANGAN SALAH MEMILIH TEMAN
Di dalam al-Qur`an dan as-Sunnah, penyebutan kata-kata; al-Qarin, ar-Rafiq dan al-Khalil (semuanya memiliki makna yang mirip: orang yang selalu menyertai, teman, kekasih) selalu diiringi dengan arahan-arahan yang bermanfaat dan isyarat-isyarat edukatif yang penting. Manakala seseorang dalam kehidupan ini harus memiliki teman yang dapat mengajaknya bicara,curhat, menghibur dan menasehatinya; maka masalah memilih teman tentu menjadi amatlah penting. Karena itu, harus ada kesungguhan dalam memilih orang yang kita senangi dan kita kasihi. Sebab seseorang diukur berdasarkan agama temannya. Seseorang akan bersama orang yang ia cintai. Para ulama sering mengatakan, "Seseorang tidak semestinya menyepelekan hal memilih siapa yang layak dijadikan teman, sebab pertemanan itu memiliki pengaruh yang teramat besar bagi seseorang." Mengenai hal ini, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda, "Seseorang (diukur) berdasarkan agama temannya; maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang ia jadikan kekasih (teman)." (HR.Abu Daud, dishahihkan Syaikh al-Albani)Kriteria Seorang TemanPara ulama juga telah menyebutkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhioleh seorang teman (sahabat). Ibn al-Jauzi menyebutkan lima kriteria seorangteman:A.. Pertama, Hendaknya ia seorang yang berakal.B.. Kedua, Berakhlak baik.c.. Ketiga, Tidak fasik.d.. Keempat, Bukan ahli bid'ah.e.. Kelima, Tidak ambisius terhadap dunia. (Mukhtasar Minhaj al-Qashidin,91/92)Para ulama mengatakan, "Siapa saja yang kriteria-kriteria itu terkoleksipada dirinya, maka pertemanannya tidak hanya bermanfaat di dunia semata,tetapi juga bermanfaat di akhirat kelak. Karena itu, hendaknya pengertianini diarahkan kepada perkataan sebagian ulama Salaf, 'Perbanyaklah saudara,sebab setiap Mukmin mendapatkan syafaat di hari Kiamat.'"(Syarh al-Asbab al-Asyrah al-Mujibah Li Mahabatillah, hal.145)Alasan Memilih Teman Yang BaikDi antara alasan kenapa kita harus mengikat teman yang baik dan tulus adalahkarena besarnya pengaruh dan perlindungannya kepada kita di saat-saat kritisAdakah yang lebih mulia dan berharga dari seorang teman, yang sekalipuntidak dilahirkan dalam perut ibu yang sama denganmu, namun ia menjadi sebabkamu mendapatkan syafaat dan selamat dari neraka.? Dalam ash-Shahihain,terdapat pengukuhan adanya syafaat orang-orang beriman. Rasulullahshallallahu 'alahi wasallam bersabda, "Lalu para Nabi memberikan syafaat,demikian pula para malaikat dan orang-orang beriman." (HR.al-Bukhari danMuslim)Dalam hadits yang lain disebutkan bagaimana orang-orang beriman kelakmendebat Rabb mereka karena saudara-saudara mereka dijerumuskan ke dalamneraka. Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, "Allahmenyelamatkan orang-orang beriman dari api neraka. Maka tidaklah pendebatansalah seorang di antara kamu bagi saudaranya dalam kebenaran yangdiperbuatnya di dunia lebih keras dari pendebatan orang-orang berimanterhadap Rabb mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan keneraka. Mereka berkata, 'Rabb kami, mereka itu adalah saudara-saudara kamiyang dulu shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan berhaji bersamakami, namun mereka telah Engkau masukkan ke neraka.' Rabb berfirman,Pergilah, lalu keluarkanlah orang yang kamu kenal di antara mereka.' Lalumereka mendatangi mereka (para penghuni neraka itu), lalu mengenal merekadengan rupa-rupa mereka, di mana api tidak melahap rupa-rupa mereka itu; diantara mereka ada yang disambar api hingga pertengahan kedua betisnya, adalagi yang disambar hingga kedua tumitnya, lalu mereka mengeluarkan mereka."(HR.Ibn Majah, dishahihkan oleh al-Albani)Betapa banyak orang sesat gara-gara teman yang rusak (baca: brengsek) atausekelompok teman-teman yang nakal. Dan betapa banyak pula orang-orang yangberada di tepi jurang kehancuran, lalu Allah menyelamatkan mereka darineraka melalui teman-teman yang baik tersebut dan kondisinya berubah kepadakondisi yang lain; dari buta menjadi dapat melihat dan dari sesat menjadimendapatkan petunjuk. Hal itu merupakan karunia dari Allah subhanahu wataaala, yang dianugerahkan kepada orang yang dikehendaki- Nya. Dan itu barusalah satu dari sekian banyak pengaruh pertemanan yang baik.Ada beberapa pengaruh lainnya yang dijelaskan oleh para ulama. Umar binal-Khaththab, misalnya pernah mencoba untuk menghitung-hitung sedikit daripengaruh-pengaruh teman-teman yang baik tersebut. Ia mengatakan, "Hendaklahkamu memiliki saudara-saudara yang jujur, niscaya kamu dapat hidup di bawahnaungan mereka, sebab mereka adalah perhiasan di masa senang dan bekal dimasa sulit."Ibn al-Qayyim juga meriwayatkan dari para ulama enam sifat dan manfaatbergaul dengan orang-orang yang shalih, yaitu: pindah dari ragu menjadiyakin, dari Riya` menjadi ikhlash, dari lalai menjadi ingat, dari suka duniamenjadi suka akhirat, dari sombong menjadi Tawadhu dan dari niat yang burukmenjadi nasehat. (Syarh al-Asbab, hal.146)Bagi siapa yang membaca Kitabullah dan merenunginya, maka tentu ia akanmenemukan obat penyembuh dan seruan agar berteman dengan orang-orang baik,serta peringatan untuk tidak berteman dengan orang-orang yang jahat. Allahsubhanahu wata'aala berfirman, (artinya) "Dan bersabarlah kamu bersamadengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari denganmengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamumengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, sertamenuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QSal-Kahf:28) Bilamana hal ini adalah seruan dan peringatan di dunia, makapermasalahannya di akhirat kelak lebih keras dan seram lagi, sebagaimanafirman-Nya, (artinya) "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zalim itumenggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) akumengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul shallallahu 'alahi wasallam.Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulanjadi teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'anketika al-Qur'an telah datang kepadaku. Dan syaitan itu tidak akan menolongmanusia.'" (QS.al-Furqan: 27-29)Sungguh betapa besar fitnah dalam memilih teman di antara dua kelompok.Allah subhanahu wata'aala berfirman, (artinya) "Teman-teman akrab pada hariitu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orangyang bertakwa." (QS.az-Zukhruf: 67)Terlebih lagi, bagaimana mungkin ada orang yang merasa enggan untuk memilihteman yang shalih dan baik sedang ia mendengar Nabi shallallahu 'alahiwasallam pernah bersabda, "Sesungguhnya di tengah hamba Allah subhanahu wataaala ada orang-orang yang mereka itu bukanlah para Nabi ataupun para syahid,namun para Nabi dan para syahid merasa iri terhadap mereka karena kedudukanmereka di sisi Allah subhanahu wata'aala." Para shahabat bertanya, "WahaiRasulullah, siapakah mereka itu.?" Beliau menjawab, "Mereka adalah suatukaum yang saling mencinta dengan Ruh Allah, tanpa Ada ikatan rahim di antaramereka dan tanpa memiliki harta yang saling mereka berikan. Demi Allah,sesungguhnya wajah mereka memiliki cahaya, dan sesungguhnya mereka berada diatas cahaya, tidak merasa takut saat manusia takut, dan tidak bersedih saatmanusia bersedih." Kemudian beliau membacakan ayat ini, (artinya) "Ingatlah,sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dantidak (pula) mereka bersedih hati." (QS.Yunus:62)Dari itu pula, sungguh adalah bencana, fitnah, kesia-siaan dan kerugianbilamana di dunia ini kamu mengambil teman yang buruk dan sahabat yang rusakSebab teman model ini, bila kamu berkeinginan untuk melakukan suatu halyang baik, ia akan menghalangimu; bila kamu lamban dalam melakukan perkaraburuk atau malu melakukan hal yang mungkar, ia akan mendesak, menyugesti,menggoda dan mengiming-imingimu. Ia akan berupaya menjauhkanmu darikomunitas orang-orang baik. Ia mempersilahkanmu duduk di atas hidangankeburukan, bergabung dengan kafilah orang-orang jahat. Kamu tidak akanmerasa aman dari kelicikannya dan tidak dapat merahasiakan bila terlihatbersama mereka. Sungguh merupakan karunia dan nikmat yang besar manakalaAllah subhanahu wata'aala membimbingmu kepada teman yang baik. Karena itupatut bagimu untuk senantiasa bersyukur.!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar