Anak Pertama
Berperilaku lebih dewasa karena berhubungan dengan orang-orang yang lebih dewasa dan karena diharapkan memikul tanggung jawab.
Benci terhadap fungsinya sebagai teladan bagi adik-adiknya sebagai pengasuh mereka.
Cenderung mengikuti kehendak dan tekanan kelompok dan mudah dipengaruhi untuk mengikuti kehendak orang tua.
Mempunyai perasaan kurang aman dan perasaan benci sebagai akibat dari lahirnya adik yang sekarang menjadi pusat perhatian.
Kurang agresif dan kurang berani karena perlindungan orang tua yang berlebihan.
Mengembangkan kemampuan memimpin sebagai akibat dari harus memikul tanggung jawab di rumah. Tetapi ini sering disanggah dengan kecenderungan untuk menjadi “bos”.
Biasanya berprestasi tinggi atau sangat tinggi karena tekanan dan harapan orang tua dan keinginan untuk memperoleh kembali perhatian orang tua bila ia merasa bahwa adik-adiknya merebut perhatian orang tua dari dirinya.
Sering tidak bahagia karena adanya perasaan kurang aman yang timbul dari berkurangnya perhatian orang tua dengan kelahiran adik-adiknya dan benci karena mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih banyak daripada adik-adiknya.
Anak Tengah
Belajar mandiri dan bertualang adalah akibat dari kebebasan yang lebih banyak.
Menjadi benci atau berusaha melebihi perilaku kakaknya yang lebih diunggulkan.
Tidak menyukai keistimewaan yang diperoleh kakaknya.
Bertingkah dan melanggar peraturan untuk menarik perhatian orang tua bagi dirinya sendiri dan merebut perhatian orang tua dari kakak atau adik-adiknya.
Mengembangkan kecenderungan untuk menjadi “bos”, mengejek, mengganggu atau bahkan mnyerang adik-adiknya yang memperoleh lebih banyak perhatian orang tua.
Mengembangkan kebiasaan untuk tidak berprestasi tingi karena kurangnya harapan-harapan orang tua dan kurangnya tekanan untuk berprestasi.
Mempunyai tanggung jawab yang lebih sedikit dibandingkan tanggung jawab anak pertama. Sering ditafsirkan bahwa anak tengah lebih rendah daripada anak pertama. Hal ini melemahkan pengembangan sifat-sifat kepemimpinan.
Terganggu oleh perasaan-perasaan diabaikan orang tua yang selanjutnya mendorong timbulnya berkembangnya gangguan perilaku.
Mencari persahabatn dengan teman-teman sebaya di luar rumah, hal ini seringkali mengakibatkan penyesuaian social yang lebih baik daripada peyesuaian anak pertama.
Anak Bungsu
Cenderung keras dan banyak menuntut sebagai akibat dari kurang ketatnya disiplin dan “dimanjakan” oleh anggota-anggota keluarga.
Tidak banyak memiliki rasa benci dan rasa aman yang lebih besar karena tidak pernah disaingi oleh saudara-saudaranya yang lebih muda.
Biasanya dilindungi oleh orang tua dari serangan fisik atau verbal kakak-kakaknya dan hal ini mendorong ketergantungan dan kurangnya rasa tanggung jawab.
Cenderung tidak berprestai tinggi karena kurangnya harapan dan tuntutan orang tua.
Mengalami hubungan social yang baik di luar rumah dan biasanya populer tetapi jarang menjadi pemimpin karena kurangnya kemauan memikul tanggung jawab.
Cenderung merasa bahagia karena memperoleh perhatian dan “dimanjakan” anggota-anggota keluarga selama awal masa kanak-kanak.
sumber: buku psikologi perkembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar