Sabtu, 07 Maret 2009


SENI BELADIRI

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri telah lama wujud dan pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara perlahan-lahan apabila peperangan telah berkurangan dan penggunaan senjata moden mula digunakan secara berleluasa, seni bela diri mula berkembang dikalangan mereka yang bukannya anggota tentera tetapi merupakan orang awam.

Boleh dikatakan seni bela diri terdapat di merata-merata di dunia ini dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang samaada secara tempatan atau diubah suai daripada seni bela diri luar yang meresap masuk. Sebagai contoh seni silat adalah seni bela diri yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Brunei.

Bagaimanapun kemudahan perhubungan dan komunikasi yang adapada masa ini memudahkan perkembangan idea dan seni bela diri tidak lagi terhad di tanah asalnya tetapi telah berkembang keseluruh dunia.

Seni bela diri juga terbahagi kepada beberapa jenis daripada seni tempur bersenjata tajam, senjata tidak tajam seperti kayu, dan seni tempur tangan kosong. Di antara jenis-jenis seni bela diri yang ada adalah seperti berikut:

  1. Aikido
  2. Capoeira
  3. Gulat
  4. Hapkido
  5. Jiu Jitsu
  6. Jogo do pau
  7. Judo
  8. Kalaripayat
  9. Karate
  10. Kempo
  11. Kendo
  12. Kung fu
  13. Silambam
  14. Silat
  15. Taekwondo
  16. Taido
  17. Tinju
  18. Tomoi
Sedangkan untuk ilmu bela diri, sebelum kedatangan Bodhidharma, di Cina sudah berkembang ilmu bela diri tertentu hanya saja fokusnya lebih kepada eksternal. Saat Bodhidharma mengajarkan Zen di kuil Shaolin, ia mendapati para rahib terlalu lemah untuk dapat melakukan meditasi berjam-jam. Untuk membantu mereka mengatasi kelemahan itu, maka guru besar itu mengajari mereka Delapan Belas Tangan Lohan, Metamorfosa Otot (Yi Jin Jing) dan Pembersihan Jalur Susuhumna (Xi Sui Jing). Dimana Delapan Belas Tangan Lohan itu diciptakan oleh Bodhidharma selama melakukan meditasi selama 9 tahun menghadap tembok, yang kalau tidak salah didasarkan pada gerakan2 hewan2 tertentu. Yi Jin Jing dan Xi Sui Jing sendiri secara tidak langsung bisa dihubungkan dengan keilmuan yoga tertentu, dimana Yi Jin Jing ini bisa disamakan dengan teknik2 Hatha Yoga, yakni melakukan pos tur2 tertentu dengan tujuan untuk melemaskan urat, jalan nadi, dll sehingga memudahkan aliran energi berjalan dengan lancar. Sedangkan Xi Sui Jing mempunyai kesamaan dengan teknik2 lanjut pada keilmuan yoga tertentu di India, yang menggunakan latihan visualisasi tertentu dengan tujuan menyalurkan energi vital untuk mengalir dalam tulang (sumsum tulang), darah dan otak. Konon dikatakan setelah berlatih Xi Sui Jing beberapa tahun, seseorang akan berubah menjadi seperti seorang Saint, mempunyai muka yang selalu bercahaya, tubuh dipenuhi chi, dan tidak akan terasa lelah walaupun tidak tidur.
Kungfu eksternal paling awal dan terkenal di Shaolin, yakni 18 Lohan Chuan dikembangkan dari teknik 18 Tangan Lohan yang diajarkan Bodhidharma. Kemudian dari 18 Lohan Chuan ini dikembangkan menjadi 72 seni melatih kekuatan. Setelah itu dikembangkan lebih lanjut lagi menjadi 5 jurus hewan yang meliputi harimau, ular, naga dan lain2. dst.



Pencak Silat seni beladiri atau sport.
Post By core01
Sunday, April 01, 2007 23:59:59 Clicks: 3597 Send to a friend Print Version

Pencak Silat seni beladiri atau sport.
By O�ong Maryono

Menyangkal sebuah pendapat jika kesuluruhan penduduk di tanah air tidak mengenal ilmu beladiri peninggalan nenek moyangnya yang tersebar di kawasan Nusantara.

Pencak Silat bukanlah ceritera baru , semenjak zaman perjuangan kelompok�kelompok maupun secara perseorangan pemuda dan pemudi dalam menentang penjajahan kolonial Belanda , hingga saat ini terus mempelajari dan mengembangkan ilmu beladiri ini.

Memang kawasan orang banyak secara terinci tidak banyak mengenal kandungan dan perkembangan pencak silat secara menyeluruh. Pencak silat pada awal mulanya kita kenali sebagai perwujudan ilmu beladiri praktis dan seni pertunjukan.

Di daerah Jawa Barat kesenian ini , dipertunjukkan sebagai hiburan mana kala keluarga hendak megadakan upacara hitanan anak lelakinya, Masyarakat Betawi pula mempertunjukan seni beladiri khas Betawi dalam acara �buka palang pintu� saat upacara pernikahan adat Betawi berlangsung.

Masyarakat Madura mempertontonkan kebolehan pencak silat dalam area pada malam arisan kifayah yang biasanya diadakan setiap malam minggu.

Masyarakat Bugis memainkan manakala saat terang bulan di tepi pantai dan masyarakat Minangkabau saat pesta menuai padi dan pesta pengangkatan datuk dalam susunan pongawa nagari.

Sebagai selingan disajikan pula pertunjukan ilmu ilmu kanuragan Tentunya masih banyak lagi dalam rangkaian pertunjukan pencak silat di daerah daerah
lainnya yang serupa seperti diatas.

Menelurusi penyebaran seni beladiri pencak silat dari daerah daerah yang memiliki aliran pencak silat yang terkait dengan tradisi sehari-hari , merembah keseluruh kawasan kepulauan Nusantara dan pencak silat tumbuh menjadi persilangan teknik dan budaya yang membentuk teknik tradisi baru.

Keawaman pemirsa pencak silat, tidak boleh nampak lagi asal muasal dari daerah dan aliran berasal.

Beranjak tahun 1973, karena tuntutan tumbuh suburnya perkembangan beladiri asing yang datang dari Jepang, setara waktu tenggelamnya minat pemuda akan seni beladiri peninggalan nenek moyang, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) mencoba bangkit tuk menjawab tantangan zaman, dengan mempertandingkan pencak silat sebagai olahraga diperingkat nasional hingga regional dan bangkan keseluruh dunia.

Tumbuh subur pencak silat sebagai cabang olahraga primadona hingga ahir tahun 90 an hingga pejalanan berikutnya menapak jalan sampai jatuhnya impian di tahun 2000 , dominasi sangjuara sebagai negara pendiri pencak silat dikalahkan oleh team pencak silat Vietnam (ISAVIE).

Disela-sela waktu tuk mewujudkan impian kejayaan pencak silat hingga dapat dipertandingkan diperingkat Asian Games bahkan Olympiade , para tokoh dunia persilatan terlena dengan aspek lain dari pada pencak silat.

Pencak silat beladiri dan seni yang tersisih tidak mengenyam kejayaan seperti pencak silat olahraga , karena kurang mendapat sentuhan perhatian, aliran atau perguruan pencak silat traditional terhempas dari percaturan perkembangan di tanah air Banyak jumlah aliran atau perguruan yang tidak dapat mengikuti derap lajunya perkembangan pencak silat olah raga, terkesok dan mati.

Memantau perguruan/aliran pencak silat betawi sebagai tolak ukur banyaknya jumlah aliran/pergruruan secara nasional. Perguruan yang tersisa tinggal 25% yang masih aktif. Keberadaan pencak silat yang sangat mengawatirkan ini membuat risau pendekar pendekar muda ataupun pemerhati beladiri lainnya.

Secara sporadis tumbuh dikalangan pemuda-pemuda yang memiliki latar belakang disiplin ilmu beladiri yang berbeda-beda, untuk duduk berkumpul memikirkan keadaan yang tak elok dirasakan.

Bagai mengumpulkan tulang belulang yang berserakan untuk besama manata kembali dengan mengadakan forum diskusi pelestarian, promosi, publikasi, dukumentasi serta mengadakan pelatihan dengan kuntribusi bersama.
IPSI selaku organisasi yang memayungi pencak silat , juga berupaya untuk menumbuh hidupkan kembali pencak silat tradisional yang sudah ditinggalkan kaum generasi muda, dengan mengadakan festival pencak silat traditional 2005 di Cibubur, tentu harapan ini tidak semudah seperti yang kita harapkan.

Banyak perguruan pencak silat tradisional, seusai festival kehilangan kembali murid-muridnya , para pelatihnya juga kembali berpacu dengan kehidupan yang keras dan harus digeluti.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul tentang, penyebaran pencak silat perlu sebuah pendekatan agar dapat menutupi kesenjangan diantara perguruan-perguruan pencak silat dan sekaligus meningkatkan kwalitas sesuai dengan kondisi setempat.
Oleh karena itu yang diperlukan adalah �dual approach� atau pendekatan ganda:

Untuk perguruan-perguruan besar dimana, perguruannya sudah dapat menyebar dengan sendirinya, yang perlu diutamakan oleh pihak IPSI adalah bimbingan untuk dapat meningkatkan kwalitas pesilat dan organisasinya.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, perlunya perguruan tradisional dan pencak silat aliran, mengirimkan pelatih-pelatih yang berkwalitas, untuk dapat mengadakan pelatihan peringkat nasional secara teratur bekerja sama dengan organisasi nasional setempat.

www.kpsnusantara.com
www.silatindonesia.com

www.wikipedia.com













budaya_tionghua-unsubscribe-hHKSG33TihhbjbujkaE4pw@xxxxxxxxxxxxxxxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar